Untuk itu, tradisi mandiri yang sudah ada di pondok pesantren perlu dikombinasikan dengan keterampilan teknis, agar lulusannya nanti mampu hidup mandiri dengan bekal keterampilan teknis yang dimilikinya,"
Jepara (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta agar para lulusan pondok pesantren dibekali keterampilan teknis, sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan di masyarakat nantinya.

"Untuk itu, tradisi mandiri yang sudah ada di pondok pesantren perlu dikombinasikan dengan keterampilan teknis, agar lulusannya nanti mampu hidup mandiri dengan bekal keterampilan teknis yang dimilikinya," ujarnya, ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Roudlotul Mudtadiin di Desa Balekambang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, di Jepara, Jateng, Sabtu.

Ia mengakui, memiliki keinginan menggabungkan dan mengintegrasikan ilmu-ilmu yang berbasis keagamaan dengan ilmu pengetahuan umum.

Hal tersebut, kata dia, sekaligus untuk menepis kesan bahwa pondok pesantren sangat tertutup, karena kenyataannya cukup terbuka dengan ide-ide baru.

Bahkan, lanjut dia, pengelolaan SMK dengan model pondok pesantren juga memiliki lulusan terbaik.

"Jika lulusan pondok pesantren memiliki keterampilan teknis dan jiwa mandiri, diharapkan bisa menjadi agen perubahan di masyarakat dengan baik," ujarnya.

Sebaliknya, kata dia, jika tidak dilengkapi dengan keterampilan teknis, dikhawatirkan akan menjadi beban masyarakat.

"Karena nantinya diharapkan menjadi agen perubahan, maka mereka sendiri juga harus terbebas dari beban mereka sendiri," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan dukungannya terhadap pembentukan asosiasi SMK di pesantren, karena masing-masing bisa saling berbagi.

Artinya, kata dia, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing SMK bisa dievaluasi dan bisa diperbaiki dengan mencontoh SMK lain yang dinilai memiliki kelebihan pada bidang tertentu.

Mohammad Nuh juga menyampaikan apreasiasinya terhadap pemprakarsa terbentuknya asosiasi SMK pondok pesantren yang saat ini jumlahnya sudah mencapai ratusan sekolah.

Dengan terbentuknya asosiasi SMK yang dikelola pondok pesantren, dia berkeyakinan bisa terbentuk kekuatan yang hebat di dalam transformasi kesejahteraan, karena para alumni pondok pesantren nantinya juga hidup di masyarakat.

Penggagas asosiasi SMK pondok pesantren, merupakan Kepala SMK Roudlotul Mudtadiin, Miftahuddin yang mendapat dukungan ketua maupun pengasuh Ponpes Roudlotul Mudtadiin Balekambang, Kiai Mustamir Wildan dan Kiai Ma`mun Abdollah. (*)

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013