Kami berusaha untuk mempromosikan ASEAN sebagai tujuan wisata dengan memasukkan tiga pemberhentian dalam satu paket,"
Yangon (ANTARA News) - Para menteri pariwisata ASEAN berkomitmen untuk menerapkan standar pariwisata kawasan dan visa bersama regional guna meringankan hambatan perjalanan dan meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata hingga 20 persen, menurut Forum Ekonomi Dunia Jumat.

"Kami berusaha untuk mempromosikan ASEAN sebagai tujuan wisata dengan memasukkan tiga pemberhentian dalam satu paket," kata siaran pers dikutip Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Sektor perjalanan dan pariwisata menawarkan Myanmar kesempatan yang penting untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan tenaga kerja, kata siaran itu.

Myanmar juga berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan intra-regional dengan visa umum untuk warga negara ASEAN akan tersedia pada 2014, katanya.

Dia menambahkan bahwa di tengah-tengah sebuah metamorfosis ekonomi, sektor pariwisata memainkan peran penting dalam meningkatkan ekonomi perkotaan dan pedesaan Myanmar.

"Tahun lalu Myanmar menerima 1,06 juta pengunjung. Tahun ini, kami telah menerima pengunjung dengan pertumbuhan 40 persen, tetapi kami ingin mendapatkan lebih banyak," kata U Htay Aung, Menteri Hotel dan Pariwisata Myanmar, menurut pernyataan itu.

Anthony F. Fernandes, Kepala Grup Executive Officer AirAsia Malaysia dan juga Co-Chair WEF on East Asia, mengatakan bahwa Myanmar harus mempertimbangkan bagaimana ia ingin memasarkan destinasi yang unik, menunjukkan bahwa dengan ketersediaan perjalanan murah, orang-orang muda merupakan pendorong pertumbuhan di sektor pariwisata ASEAN.

Forum Ekonomi Dunia ke-22 di Asia Timur, yang diselenggarakan oleh Myanmar untuk pertama kalinya, secara resmi dibuka di Myanmar International Convention Center di ibu kota baru negara itu dari Nay Pyi Taw Kamis.

Pada forum tersebut, Myanmar, Kamboja, Indonesia dan Filipina sepakat untuk bekerja pada ASEAN Common Smart Visa dan menandatangani Statement of Intent mengenai Visa SMART.

Keempat negara menyatakan niat mereka untuk bekerja sama dengan instansi pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya untuk memfasilitasi perjalanan di kawasan ini dengan mengembangkan sistem visa umum cerdas.

Forum ini diresmikan oleh Ketua Forum Ekonomi Dunia Klaus Schwab, Presiden Myanmar U Thein Sein, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan Perdana Menteri Laos Thongsing Thammavong.

Forum tiga hari meliputi beberapa sesi terpisah yang mencakup agenda percepatan integrasi ASEAN dan dialog dengan kalangan pebisnis Myanmar dan pengembangan energi.

Forum ini, di bawah tema "Transformasi Berani untuk Inklusi dan Integrasi," menyatukan lebih dari 900 peserta termasuk lebih dari 500 pemimpin bisnis dari 55 negara dan negara tuan rumah, demikian OANA.

(H-AK/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013