Memang yang terlihat jelas secara survei, model yang diinginkan itu masih modelnya Jokowi. Tapi yang paling penting itu momentum,"
Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei dari sejumlah lembaga riset akhir-akhir ini bahwa bahwa nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo paling difavoritkan sebagai bakal capres 2014, kata pengamat politik.

"Memang yang terlihat jelas secara survei, model yang diinginkan itu masih modelnya Jokowi. Tapi yang paling penting itu momentum," ujar Direktur Program di The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) Adinda Tenriangke Muchtar dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin.

Kendati demikian, kata Adinda, masih ada lembaga survei yang tidak memasukkan nama Jokowi dalam survei karena memang PDIP belum menominasikan mantan Walikota Solo itu. Tapi peluang Jokowi untuk diusung partai berlambang Kepala Banteng itu besar.

"Bukan tidak mungkin juga Megawati (Ketum PDIP) secara legowo memberikan kesempatan kepada tokoh muda. Itu kan salah satu pesan almarhum Pak Taufiq (Kiemas) agar anak muda yang maju. Jokowi potensial dalam hal itu," ungkapnya.

Adinda tak menampik, akan ada orang yang menolak Jokowi. Karena Jokowi harus menuntaskan tanggung jawabnya memimpin Jakarta hingga 2017.

"Dia punya tanggung jawab secara moral kepada pemilihnya. Bayangkan saja dia baru terpilih di Jakarta. Tapi saya pikir, dia calon yang cukup kuat dari yang mewakili partai politik ya. Yang lain juga cukup bagus, yang dari independen. Makanya tergantung konvensi capres Partai Demokrat," katanya.

Adinda menyatakan keyakinannya bahwa peserta konvensi pasti akan memilih calon terbaik. Tapi tetap harus dilihat seberapa rela kader partai politik memberikan kesempatan kepada orang di luar partai untuk diusung sebagai capres.  

Oleh karena itu, keterbukaan akan menjadi tantangan Partai Demokrat dalam menyelenggarakan konvensi.

Sebelumnya, anggota Dewan Penasehat CSIS, Jeffrie Geovanie, menjelaskan, kalau pemilihan presiden RI digelar hari ini, diprediksi bahwa Jokowi akan terpilih sebagai presiden dengan suara mutlak di atas 60 persen, siapa pun lawannya.

Namun, karena pilpres baru akan digelar tahun 2014 mendatang, kepastian bahwa mantan Walikota Solo itu akan dimajukan sebagai bakal capres, masih harus bersabar dan menunggu hasil Pemilu Legislatif 2014.

Menurut Jeffrie, waktu satu tahun ke depan ini akan sangat bergantung pada keberhasilan konvensi capres Partai Demokrat.

Bila berjalan sangat demokratis dan diikuti calon-calon presiden dari generasi baru seperti Gita Wirjawan, Mahfud MD, Marzuki Alie, Irman Gusman, Dino Pati Djalal, Chairul Tanjung, maka  konvensi berarti melahirkan penantang baru yang bisa mengimbangi Jokowi.(*) 

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013