Teheran (ANTARA News) - Hassan Rouhani memimpin perolehan suara dalam penghitungan hasil pemungutan suara awal pemilihan presiden Iran, demikian menurut kantor berita Iran, Fars.
   
Kantor pusat pemilihan Iran pada Sabtu mengumumkan, mantan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (Supreme National Security Council/SNSC) dan ketua perunding nuklir itu memperoleh 1.459.998 suara atau 49,87 persen dari total 2.927.547 suara yang dihitung dari 5.876 tempat pemungutan suara.

Pesaing utamanya, Wali Kota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf, hanya berhasil mengamankan 487.549 suara atau 16,15 persen dari seluruh suara yang dihitung.

Sementara ketua perunding nuklir Iran dan sekretaris SNSC Saeed Jalili meraih 383.820 suara (13,11 persen) dan bekas komandan Pasukan Penjaga Revolusi Islam (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) Mohsen Rezayee Mir-Qaed menyusul dengan perolehan 383.489 suara (13,10 persen).

Mantan Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Velayati hanya mendapat 174.494 suara (5,96 persen) dan mantan menteri perminyakan dan telekomunikasi Seyed Mohammad Qarazi sampai saat ini memperoleh 38.197 suara (1,30 persen).

Sebanyak 50.470.000 warga Iran berhak menyampaikan hak suara dalam pemilihan kali ini, termasuk 1,6 juta remaja berusia 18 tahun ke atas yang untuk pertama kali menggunakan hak pilih.

Para pemilih mengantre menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan presiden serta dewan kota dan desa di 66.285 tempat pemungutan suara di dalam dan luar negeri Iran pada Jumat (14/6).

Pemungutan suara yang sebelumnya dijadwalkan mulai pukul 08.00 sampai 18.00 diperpanjang empat kali hingga pukul 23.00 waktu setempat oleh Kementerian Dalam Negeri karena masih banyak pemilih yang mengantre untuk memberikan hak suara.

Ribuan kertas suara tambahan juga dikirim ke berbagai kota di Iran setelah otoritas pemilihan lokal dari berbagai konstituen di negeri itu meminta kementerian mengirimkan lebih banyak surat suara karena pemilih yang hendak memberikan hak suara bertambah banyak.

Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, memuji tingginya partisipasi pemilih dalam pemilihan presiden serta dewan kota dan desa.

Ia mengatakan, tingginya partisipasi dalam pemilu menunjukkan dukungan warga terhadap Republik Islam 34 tahun setelah Revolusi Islam Iran.

Partisipasi aktif dalam pemilu dapat membantu menciptakan suasana yang menguntungkan negara di arena internasional, kata Larijani seperti dikutip Reuters.

Sementara Menteri Intelijen Iran, Heidar Moslehi, mengatakan pemungutan suara berlangsung aman, tak ada laporan gangguan keamanan atau masalah sejak pemungutan suara dimulai pada Jumat pagi.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013