Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, Sabtu menyamakan regim Israel dengan diktator Jerman, Adolf Hitler, dan pemimpin Mongolia, Genghis Khan. "Sama seperti Hitler, rezim Zionis ini tampak bernafsu melancarkan serangan-serangan militer. Rezim ini, yang mengklaim bahwa Hitler banyak melakukan kejahatan, sekarang bertindak seperti dia," kata kantor berita ISNA, seperti dilansir DPA. "Apa yang dilakukan rezim ini bahkan lebih buruk lagi dibandingkan dengan Genghis Khan." Ahmadinejad menuduh Israel menggunakan alasan tidak berdasar yakni penculikan serdadu-serdadunya untuk memulai perang, ketika Israel dengan mudah menyetujui untuk menukarnya dengan para tawanan, katanya. "Di sini hanya ada dua pilihan: yakni bahwa hal itu diciptakan oleh rezim ini untuk menarik perhatian dari kawasan tersebut, atau opsi kedua setuju dengan referandum yang dilakukan oleh bangsa Palestina untuk menentukan nasib politik mereka," katanya. Jika kedua opsi ini tidak bisa diterima, dan kemudian dalam tempo yang tak terlalu lama kemarahan pemerintah-pemerintah di kawasan ini meledak, maka daftar kejahatan rezim ini yang sudah dilakukan selama 60 tahun, akan dibeberkan di atas meja perundingan untuk dievaluasi. Dia mengatakan, negara-negara di kawasan ini sangat geram terhadap kejahatan-kejahatan Zionis dan secara pelan-pelan telah memperdekatkan kepada datangnya satu keputusan mutlak. Kedutaan Iran di Beirut menolak tuduhan Israel tentang kehadiran pasukan Iran di Lebanon dan bantuan-bantuan mereka dalam melakukan serangan-serangan rudal terhadap sebuah kapal angkatan laut Israel. "Tuduhan demikian yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Israel sama sekali tidak berdasar dan merupakan satu upaya untuk menutupi ketidakmampuan mereka untuk menghadapi kelompok-kelompok perlawanan Lebanon," kata kedutaan dalam satu maklumat yang dikeluarkan Sabtu malam. IRNA melaporkan pada Sabtu pagi bahwa Iran menolak tuduhan-tuduhan Israel bahwa pihaknya terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan pejuang Hezbollah di Lebanon. "ini adalah ironis sekali bahwa suatu rezim yang menimbulkan pembunuhan besar-besaran terhadap penduduk sipil yang tak mempunyai pertahanan dalam pekan-pekan terakhir ini, sekarang menuding Teheran melakukan tindakan yang salah," kata kepala perwakilan Iran di PBB, Mohammad Javad Zarif, dalam suratnya kepada Sekjen PBB Kofi Annan serta Ketua Dewan Keamanan PBB Jean-Marc de La Sabliere. Sementara itu menyinggung pidato utusan Israel di PBB, yang menuding Teheran telah membuka `bagian lain dalam perang terhadap teror,` Zarif mengatakan bahwa pasukan Israrel telah melakukan `tindakan terburuk dari negara terorisme` di Gaza dan Lebanon, termasuk `serangan-serangan pengecut yang dilakukan terhadap penduduk sipil dan rumah-rumah mereka." Tindakan demikian, menurut Zarif hanya bisa dilakukan oleh satu rezim yang memikirkan dirinya sendiri di atas kepentingan bangsa-bangsa. Menurut sumber-sumber PBB, akan terjadi aksi-aksi demonstrasi di depan kantor PBB di Teheran yang memprotes sepinya tindakan PBB atas konflik tersebut. Teheran membantah tuduhan-tuduhan Israel bahwa dua serdadu Israel yang ditangkap oleh kelompok pejuang Hizbullah Lebanon itu telah dipindahkan ke Iran sebagai `omong kosong`. Pemerintah Iran menegaskan bahwa dukungan Teheran adalah kepada para pejuang kelompok Hezbollah anti-Israel dan bukan kepada militer. (*)

Copyright © ANTARA 2006