Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengatakan apabila mayoritas anggota fraksi di DPR menolak RAPBN-P 2013 versi pemerintah, maka pemerintah bisa menaikkan harga BBM bersubsidi namun tanpa memberikan kompensasi kepada masyarakat.

"Dalam Rapat Paripurna terkait pembahasan RAPBN-P 2013, hanya akan ada opsi menolak atau menerima postur anggaran versi pemerintah. Kalau opsi menolak yang menang (mayoritas), maka pemerintah harus kembali ke APBN 2013, yakni tetap bisa menaikkan harga BBM tapi tanpa BLSM dan sebagainya," kata Pramoni Anung di Gedung DPR/MPR/DPD RI di Jakarta. Senin malam.

Sebaliknya, jika suara yang menerima postur RAPBN-P 2013 merupakan mayoritas, maka pemerintah bisa menaikkan harga BBM bersubsidi sekaligus memberikan kompensasi berupa bantuan langsung sementara masyarakat dan lain sebagainya.

Hal itu diamini oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie. Dia mengatakan bahwa akan dilakukan pemungutan suara melalui mekanisme voting dengan hanya satu opsi yaitu menerima atau menolak RAPBNP 2013.

"Bagi yang menolak maupun yang menerima, sesuai kesepakatan akan diberikan kesempatan untuk memberikan penjelasan kepada masing-masing fraksi," kata Marzuki Alie.

Marzuki mengatakan biarkan masyarakat yang menilai alasan-alasan yang diutarakan oleh masing-masing fraksi baik yang menerima maupun yang menolak.

Saat ini Rapat Paripurna DPR RI terus berlangsung dan akan dilakukan voting.

Rapat sempat diwarnai interupsi karena sejumlah anggota memperdebatkan antara dilakukan voting atau memberikan alasan terlebih dulu. Namun Marzuki Alie mempersilahkan para fraksi untuk memberikan penjelasan terlebih dulu.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013