Kami tetap berkomitmen untuk mencapai solusi politik atas krisis itu berdasarkan pada visi bagi suatu Suriah yang demokratik dan inklusif bersatu."
Enniskillen, Irlandia Utara (ANTARA News) - Para pemimpin dunia yang tergabung dalam Kelompok Delapan (G8) menyerukan pembicaraan perdamaian diadakan sesegera mungkin untuk menyelesaikan perang saudara Suriah tetapi mereka gagal menyebut nasib Presiden Bashar al-Assad dalam kominike akhir pertemuannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin berbeda pandangan dari para pemimpin lain mengenai konflik Suriah dan menolak usaha-usaha mereka untuk mengajaknya menyepakati sesuatu yang akan menyatakan secara tak langsung Bashar hendaknya mundur atau Rusia hendaknya mengurangi dukungannya kepada presiden Suriah itu, lapor Reuters.

"Kami tetap berkomitmen untuk mencapai solusi politik atas krisis itu berdasarkan pada visi bagi suatu Suriah yang demokratik dan inklusif bersatu," menurut satu copy komunike final Konferensi Tingkat Tinggi G8 yang dilihat kantor berita Reuters.

"Kami sangat menyetujui keputusan untuk menyelenggarakan sesegera mungkin konferensi Jenewa mengenai Suriah," demikian komunike itu.

Nama Presiden Bashar tidak tercantum atau disebutkan dalam komunike tersebut. Para pemimpin Barat telah mengatakan di masa lalu Bashar harus mundur sebagai bagian resolusi.

Para pemimpin G8 juga menyerukan penguasa Suriah dan oposisi untuk bertekad menghancurkan semua organisasi yang berafiliasi dengan Al Qaida.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan sekutu-sekutunya menginginkan Bashar mundur sementara Putin, yang retorikanya telah makin anti-Barat sejak dia terpilih kembali tahun lalu, berpendapat bahwa akan jadi bencana pada suatu waktu manakala tidak ada rencana transisi jelas.

Rusia telah menjadi pendukung Bashar paling gigih yang pasukannya bertempur untuk menumpas pergolakan yang merenggut lebih 93.000 jiwa sejak Maret 2011. Bashar juga memperoleh dukungan dari Iran.

AS, Turki, negara-negara Eropa dan Teluk yang berbangsa Arab mendukung para gerilyawan, yang mengalami kekalahan di medan tempur dalam beberapa pekan terakhir.

Kekuatan-kekuatan Barat telah berusaha mengajukan pernyataan yang mengigit mengenai Suriah untuk dapat disetujui oleh semua pemimpin G8. Tetapi sumber-sumber mengatakan Putin menentang.

Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, yang berbicara di sela KTT, mengatakan sebelumnya Rusia telah menolak untuk menerima penyebutan nasib Bashar dalam komunike itu.

"Pihak Rusia tidak hanya tidak akan menerima hal ini tetapi juga kami diyakini bahwa ini salah, merusak dan akan sepenuhnya mempengaruhi perimbangan politik," kata Ryabkov.

Rusia dan AS sepakat para pihak yang bertempur hendaknya bertemu untuk membahas masa depan Suriah pada satu konferensi perdamaian Juli. Tetapi waktunya masih belum disepakti dan satu sumber mengatakan peertemuan itu kemungkinan ditanggunghkan hingga Agustus.

Putin tampak tegang pada hari pertama dan telah menghadapi kritik-kritik mengenai sikapnya soal Suriah. Perdana Menteri Kanada Stephen

Harper menudingnya mendukung "para begundal" di Damaskus.

Pertemuannya dengan Obama sangat dingin dan keduanya kelihatan merasa tak nyaman. (M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013