Washington (ANTARA News) - Empat senator pada Kamis memperkenalkan undang-undang, yang akan menghalangi Presiden Barack Obama memberikan bantuan militer kepada pemberontak Suriah, dengan menyatakan pemerintah memberikan terlalu sedikit keterangan tentang yang mereka lihat sebagai campur tangan berbahaya.

Rancangan undang-undang itu akan mencegah Departemen Pertahanan dan badan sandi Amerika Serikat menggunakan dana apa pun untuk mendukung tentara, paramiliter atau gerakan rahasia di Suriah, secara langsung maupun tidak.

Penaja rancangan undang-undang itu -Demokrat Tom Udall dari New Mexico dan Chris Murphy dari Connecticut serta Republiken Mike Lee dari Utah dan Rand Paul dari Kentucky- mengungkapkan keraguan tentang kemampuan Washington memastikan senjata tidak akan jatuh ke tangan salah dan menyerukan perbantahan di Kongres sebelum Amerika Serikat semakin terlibat dalam perang saudara Suriah.

"Keputusan sepihak Presiden untuk mempersenjatai pemberontak Suriah sangat mengganggu, mengingat sedikit kita ketahui tentang yang kita persenjatai," kata pernyataan Paul.

Anggota lain DPR berpendapat adalah kepentingan keamanan negara Amerika Serikat untuk kian terlibat di Suriah.

"Itu tentang melihat kemungkinan negara gagal dengan teroris di Suriah dalam pertarungan tersebut dapat melancarkan serangan terhadap sekutu kami, dan berpeluang melawan Amerika Serikat," kata Demokrat Robert Menendez dari New Jersey, ketua Panitia Hubungan Luar Negeri Senat, kepada wartawan.

Setelah berbulan-bulan berdalih, Obama sepekan lalu memutuskan memberikan bantuan ketentaraan kepada pemberontak, yang berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar Assad, dengan mengutip penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Bashar dalam kemelut dua tahun itu.

Pemerintah sejak itu berusaha mendapatkan lebih banyak dukungan di Kongres untuk rencana tersebut. Menteri Luar Negeri John Kerry, mantan senator, di Capitol Hill setidak-tidaknya dua kali pada pekan ini untuk memaparkan perkara pemerintah itu kepada anggota parlemen.

Pada Selasa, ia mengadakan sidang rahasia untuk pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat dari kedua partai dan para ketua panitia.

Pada Kamis, Kerry melakukan setidak-tidaknya tiga pertemuan, yakni yang pertama dengan Panitia Sandi DPR, kedua dengan Panitia Hubungan Luar Negeri Senat dan yang tiga dengan senator lain.

Banyak anggota Kongres, khususnya di DPR, yang dikuasai partai Republiken, tetap ragu tentang rencana mempersenjatai pemberontak, mempertanyakan biaya ketika kegiatan lain dipotong dan khawatir bahwa senjata Amerika Serikat jatuh ke tangan salah.

Yang lain berbulan-bulan mendorong bantuan ketentaraan, dengan beberapa senator secara khusus mengecam Obama karena kegagalannya campur tangan dalam kemelut dengan lebih dari 90.000 orang terbunuh itu.

Pada bulan lalu, Panitia Hubungan Luar Negeri Senat mendukung rancangan undang-undang untuk memberikan bantuan mematikan ke pemberontak Suriah dengan suara 15-3. Langkah itu belum sampai ke paripurna Senat.

Paul, Murphy dan Udall adalah tiga anggota badan hubungan luar negeri, yang menentang rancangan undang-undang itu, demikian Reuters.

(B002/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013