Sepanjang mereka datang memenuhi kriteria kita welcome saja."
Medan (ANTARA News) - Indonesia memiliki harapan menjadi negara industri yang tangguh dengan fokus dalam pengembangan minyak nabati (oleochemical) dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), kata Wakil Menteri Perindustrian, Alex SW Retraubun.

Pemerintah telah menetapkan sejumlah kebijakan untuk merealisasikan harapan sebagai negara tangguh di bidang industri tersebut, ujarnya di sela-sela pertemuan peserta Kerja Sama Ekonomi Asia Pasific (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) di Medan, Minggu.

Ia menjelaskan, antara lain kebijakan untuk mengurangi penjual bahan baku CPO karena ingin diolah dalam negeri dalam berbagai jenis industri turunan.

Di jajaran Kementerian Perindustrian, dikemukakannya, cukup banyak objek yang dapat dijadikan sebagai produk industri, seperti minyak nabati (oleochemical), CPO, gas, dan berbagai potensi sumber daya yang ada di Tanah Air.

Sebagai negara terbesar dalam produksi CPO, Kementerian Perindustrian memberikan kesempatan sekaligus mengajak anggota APEC untuk menanamkan modalnya.

Dalam diskusi yang beberapa kali dilakukan, ia megemukakan bahwa kementeriannya akan memenuhi persyaratan dan harapan yang disampaikan peserta pertemuan APEC berupa konsep industri yang mengutamakan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup (green industries).

Sebagai negara yang ingin menjadi tangguh di bidang industri, maka Kementerian Industri tidak pernah mempersulit perizinan yang diperlukan dalam penanaman modal.

"Sepanjang mereka datang memenuhi kriteria kita welcome saja," katanya.

Sebagai pihak yang aktif dalam kegiatan APEC, Indonesia mengharapkan negara di kawasan Asia Pasifik dapat mendukung rencana tersebut, termasuk membantu negara lain yang memiliki harapan yang sama.

"Kita ingin perekonomian yang semakin bagus, dan sesama negara APEC harus saling mendukung," demikian Alex SW Retraubun. (*)

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013