Atambua (ANTARA News) - Para siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Senin, batal menerima rapor akibat banjir bandang menerjang wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste itu sejak pekan lalu.

"Agendanya (terima rapor bagi siswa SD, red) dijadwalkan serentak, Senin (24/6), tetapi hal itu tidak bisa dilaksanakan akibat luapan Sungai Benanain yang menggenangi wilayah Malaka Barat," kata Penjabat Bupati Malaka Herman Naiulu ketika dihubungi, Senin.

Naiulu menjelaskan batalnya pembagian rapor bagi 2.234 siswa SD itu, bukan semata karena sekolah mereka masih digenangi air, tetapi rumah orangtua mereka juga masih digenangi air setinggi satu hingga dua meter.

"Siswa yang sempat datang ke sekolah hanya bisa bergumul dengan lumpur, namun hingga pukul 10.00 Wita mereka pun kembali karena tak satu orang pun guru yang datang ke sekolah itu," ujarnya.

Naiulu mengatakan sekolah dasar-sekolah dasar di wilayah Kecamatan Malaka Barat masih digenangi air setinggi satu meter, akibat banjir yang tak kunjung berhenti mengalir.

Hal itu dibenarkan pula oleh Aloysius Bere, guru SDK Wetulan, Kecamatan Malaka Barat.

"Anak-anak yang sempat datang (ke sekolah) hanya bermain air dan lumpur setelah itu kembali. Tidak ada guru yang datang untuk membagi rapor siswa," katanya.

Selain siswa sekolah dasar, siswa SLTP dan SLTA juga mengalami nasib serupa.

Fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar seperti komputer juga terendam banjir dan praktis tidak bisa digunakan lagi.

Sungai Benanain meluap sejak pekan lalu itu akibat tingginya curah hujan di daerah hulu serta dataran tinggi di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan, dua kabupaten tetangga Malaka.

Banjir bandang terburuk kedua sejak tahun 2000 itu menggenangi lahan pertanian rakyat serta memporak-porandakan 36 desa dalam tiga wilayah kecamatan di daerah otonom baru hasil pemekaran dari Kabupaten Belu.

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013