Medan (ANTARA News) - Stasiun Meteorologi Polonia mencatat kabut asap yang ada di Kota Medan bukan berasal dari kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Riau karena tidak sesuai dengan pergerakan angin.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Polonia Medan Mega Sirait di Medan, Rabu, mengatakan, pergerakan angin yang bertiup di Sumatera Utara dan Riau belakangan ini berasal dari barat.

Karena itu, sesuai dengan pergerakan angin tersebut, asap yang ada di Riau bertiup ke arah timur atau berlawanan dengan posisi Sumatera Utara.

Meski demikian, Stasiun Meteorologi Polonia Medan mendeteksi adanya titik api di beberapa wilayah di Sumatera Utara yang dapat berpotensi menjadi kebakaran.

Titik api tersebut terdeteksi di Kabupaten Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Tapanuli Selatan, dan Mandailing Natal.

"Dari 74 titik api yang terdeteksi di Sumatera pada 25 Juni, 18 titik diantaranya terdapat di Sumatera Utara," katanya.

Namun, kata dia, titik panas yang terdapat Sumatera Utara tersebit kemungkinan berkurang setelah adanya curah hujan terjadi pada Selasa (25/6) sore dan Rabu (26/6) pagi.

Kabut yang terjadi di Kota Medan pada Rabu pagi erupakan kabut akibat cakupan awan yang cukup tebal dan terjadinya hujan di wilayah Sumatera Utara.

Namun kabut asap tetap berpeluang kembali terjadi di Kota Medan jika adan aktivitas pembakaran lahan dan hutan.

(I023/Z002)

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013