"Saya sudah menyatakan kalau kami diberi mandat, maka Indonesia akan punya mobil buatan Indonesia sendiri, motor buatan Indonesia sendiri, semua barang-barang industri buatan anak-anak Indonesia," kata Prabowo di Jakarta, Sabtu (18/11).
Prabowo menyuarakan keinginannya agar rakyat Indonesia tidak hanya terpaku pada penerimaan upah minimum rakyat (UMR), tetapi juga harus lebih dari itu.
"Kami tidak mau rakyat Indonesia hanya jadi pekerja kasar, terima UMR terus. Kami tidak mau. Kami ingin Indonesia makmur," tegasnya.
Baca juga: Prabowo optimistis RI bangkit jadi negara ekonomi besar di dunia
Dia juga menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program yang ditegakkan oleh Presiden Joko Widodo, yakni menjaga kekayaan Indonesia agar tidak diperjualbelikan dengan harga yang tidak sebanding kepada negara-negara lain.
Bagi Prabowo, melindungi aset dan sumber daya alam Indonesia dari eksploitasi yang merugikan merupakan suatu prioritas tak terbantahkan.
Menjaga kedaulatan ekonomi dan melindungi kekayaan alam dari pemanfaatan yang tidak adil, lanjut Prabowo, merupakan langkah yang esensial dalam membangun masa depan berkelanjutan dan adil bagi Indonesia.
Dia juga menggarisbawahi bahwa sumber daya alam Indonesia tidak akan dijual dalam bentuk mentah, melainkan diproses menjadi berbagai barang dengan nilai tambah tinggi untuk meningkatkan nilai jual.
"Kami tidak akan mengizinkan sumber daya alam dijual mentah. Kami ingin membangun pabrik-pabrik. Kami ingin membangun smelter, kilang. Kami ingin mengolah bahan-bahan itu menjadi barang-barang yang mahal," ujar Prabowo.
Baca juga: Jubir TKN: Prabowo “Gemoy” julukan sayang pendukung
Pewarta: Rivan Awal Lingga
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Johni Subroto Senin, 20 November 2023 13:50 WIB
pak Prabowo ingin Indonesia bisa membuat motor dan mobil sendiri, jangan seperti pak Jokowi dengan mobil SMK nya hanya sebatas omongan. Pak Prabowo harus meyakinkan masyarakat Indonesia misalnya di tunjukan dan perkenalkan para insinyur otomotif, insinyur logam dan produck agar masyarakat tau dan bisa mengukur kemampuan para insinyur yang akan mengembangkan motor dan mobil Indonesia, lalu nantinya siapa yang akan memproduksi BUMN atau swasta, berapa harga jualnya masing-masing produk, bisa tidak membuat motor dan mobil dengan harga jual dibawah buatan China dan Jepang, kalau harganya sama atau lebih mahal mendong bikin tempe aja yang banyak pak.