Pretoria (ANTARA News) - Nelson Mandela tetap berada dalam kondisi "kritis namun stabil", Senin, demikian diumumkan kepresidenan Afrika Selatan, lebih dari tiga pekan setelah pahlawan anti-apartheid itu dirawat di rumah sakit karena infeksi paru-paru.

Presiden Jacob Zuma mendesak rakyat Afrika Selatan mulai merencanakan perayaan untuk hari ulang tahun ke-95 Mandela pada 18 Juli, lapor AFP.

"Kita harus bisa melakukan sesuatu yang baik bagi kemanusiaan pada hari ini, untuk menghormati mantan presiden kita," kata Zuma dalam sebuah pernyataan.

Perkembangan terbaru itu disampaikan setelah Presiden AS Barack Obama meninggalkan Afrika Selatan tanpa menjenguk pahlawan pribadinya itu, yang dirawat secara intensif sejak 8 Juni.

Obama menghabiskan waktu akhir pekan untuk menghormati Mandela, termasuk kunjungan ke penjara Pulau Robben dimana tokoh yang menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan itu ditahan selama 18 tahun. Menurut presiden AS itu, kunjungan tersebut telah membuat dirinya "sangat rendah".

Obama juga berbicara dengan istri Mandela, Graca Machel, melalui telefon dan bertemu dengan sejumlah putri dan cucunya untuk menyampaikan dukungan dan doa baginya.

Namun, ia memutuskan tidak membawa rombongan besarnya ke rumah sakit Pretoria tempat Mandela dirawat karena khawatir akan mengganggu kedamaian pria yang disebutnya sebagai "inspirasi pribadi" itu.

Mandela, yang pernah disebut sebagai teroris oleh AS dan Inggris, menghabiskan waktu 27 tahun dalam penahanan sebelum bebas dari sebuah penjara di dekat Cape Town pada 1990.

Ia menang dalam pemilihan umum demokratis pertama Afrika Selatan pada 1994, yang mengarah pada rekonsiliasi rasial selama masa tunggalnya sebagai presiden, sebelum ia mengambil peran baru sebagai negarawan sepuh keliling dan pejuang anti-AIDS.

Mandela dirawat di rumah sakit empat kali sejak Desember, sebagian besar karena gangguan paru-paru yang dideritanya selama bertahun-tahun. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013