Jakarta (ANTARA News) - Agar penderita diabetes bisa berbagi pengalaman perihal penyakit ini, khususnya selama Ramadhan nanti, para pakar dari Perhimpunan Edukator Diabetes Indonesia (PEDI), Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) dan Eli Lilly Selasa siang tadi meluncurkan "Managing Diabetes During Ramadan Map".

Ini adalah alat edukasi independen untuk membantu penderita diabetes dan keluarga memahami pengelolaan diabetes selama Ramadhan melalui diskusi interaktif dengan edukator diabetes, kata perwakilan Eli Lilly, dr. Faiz Ansari dalam acara temu media di Jakarta.

Diskusi interaktif ini membahas fakta dan mitos tentang diabetes, apa yang terjadi pada tubuh saat berpuasa, risiko dan komplikasi yang diasosiasikan dengan puasa, dan bagaimana menyusun rencana pengelolaan diabetes selama berpuasa.

Alat edukasi ini bisa membuat penderita diabetes saling berbagi cerita sukses dan kiat memecahkan masalah diabetes mereka.

"Metode ini menyadarkan pasien bahwa mereka tidak sendirian melalui diabetes dan dapat saling menginspirasi pasien untuk mengelola diabetes dengan baik," kata Faiz.

Menurut dia, selama berpuasa penderita diabetes berisiko menghadapi komplikasi jika mengubah sendiri cara pengobatan penyakitnya itu.

Kadar gula darah penderita diabetes bisa menjadi terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia), selain menghadapi risiko dehidrasi, ketoasidosis, dan pembuluh darah tersumbat.

Pada 18-19 Mei 2013, PEDI melatih 70 edukator diabetes dari berbagai kota besar di Indonesia untuk "Managing Diabetes During Ramadan Map", sementara pada 1 Juni lalu para dokter juga dibekali bagaimana memahami peran mereka dalam program tersebut.

Managing Diabetes During Ramadan Map diterjemahkan ke dalam 38 bahasa, diajarkan kepada 200 ahli, dan diluncurkan di 120 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Belanda, Swiss, Israel, Mesir, dan Maroko.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013