Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Suswono mengingatkan perlunya meningkatkan kemampuan adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim global yang berdampak terhadap ketahanan pangan dunia.

Ketika membuka International Conference on Biodiversity, Climate Change and Food Security di Bandung, Selasa, Mentan menyatakan, iklim global yang berubah secara konstan di luar prediksi banyak orang , telah mengajarkan bahwa tidak ada pilihan lain selain memiliki tindakan nyata untuk keamaman pangan berkelanjutan di dunia.

"Untuk itu semua negara perlu bekerja bergandengan tangan saling bertukar informasi dan saling belajar tentang strategi untuk meningkatkan kemampuan adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim," katanya.

Kegiatan tersebut salah satunya sebagai upaya kerja sama untuk pertahanan pangan dengan negara lain.

Selain Menteri Pertanian Indonesia Suswono, kegiatan yang akan berlangsung selama 2-4 Juli 2013 itu juga dihadiri Mentan Yaman, Mentan Oman, Mentan Iran, Mentan Guiena Bissau dan lembaga internasional lainnya.

Lebih lanjut, Mentan menyatakan, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sudah memberikan peringatan kepada masing-masing negara untuk memperkuat ketahanan masing-masing.

Menurut Suswono, masalah utama dalam ketahanan pangan dunia yakni perubahan iklim seperti di Indonesia, seharusnya saat ini sudah memasuki kemarau, tapi masih turun hujan.

"Upaya untuk meningkatkan produktivitas menjadi suatu keniscayaan. Perubahan iklim, lahan yang terdegradasi sudah lahan sempit, semakin tidak produktif karea banyak dikonversi," katanya.

Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013