Sekarang bukan saatnya bagi saya untuk ikut konvensi itu. Kebetulan saya pribadi tidak berminat dan tidak ada yang menawari,"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tidak tertarik untuk ikut Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang diumumkan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.

"Sekarang bukan saatnya bagi saya untuk ikut konvensi itu. Kebetulan saya pribadi tidak berminat dan tidak ada yang menawari," kata Jusuf Kalla seusai menghadiri Konferensi Pers Pengurus Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Alasan lain bagi JK tidak ikut konvensi partai itu karena merasa sudah bukan saatnya lagi untuk duduk di pemerintahan.

"Kini sudah bukan saatnya bagi saya untuk mengikuti persaingan atau kontes-kontes seperti itu. Biarlah ada orang lain atau generasi baru yang menggantikan," kata Ketum PP DMI itu.

Beberapa waktu yang lalu Partai Demokrat telah merilis tujuh syarat bagi peserta konvensi yang bisa berasal dari non-PD. Namun, JK mengaku belum mengetahui persyaratan yang dibacakan Presiden RI itu.

Baginya, Konvensi PD merupakan kompetisi babak penyisihan bagi bakal calon presiden yang sebelumnya pernah diadakan oleh Partai Golkar.

"Kedua konvensi itu sama tujuannya yaitu untuk meningkatkan popularitas partai di tengah masyarakat Indonesia," katanya.

Senada dengan JK, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Said Salahudin mengatakan bahwa konvensi yang digelar partai berkuasa itu memiliki tujuan pencitraan publik.

"Konvensi bukan merupakan sesuatu yang baru. Tujuan bagi PD tak lain adalah untuk mengesankan diri sebagai partai yang inklusif (terbuka bagi umum) dengan memberi peluang bagi individu non-partai untuk ambil bagian," kata Said.

Selain itu, konvensi bisa menjadi ajang kampanye gratis bagi PD seiring berlangsungnya prosesi konvensi yang memakan waktu hingga delapan bulan.

Sebagaimana diumumkan PD, konvensi partai berlambang bintang mercy itu diselenggarakan September 2013-April 2014 dengan dua tahapan.
(A061/N002)

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013