...hanya waktu yang akan menjawab...
Los Angeles (ANTARA News) - Penyanyi rap Jay Z membawa promosi ke tingkat lebih tinggi dengan menjual satu juta kopi album terbarunya kepada Samsung untuk distribusikan melalui telepon pintar dan menggelar tanya jawab langsung dengan penggemarnya selama enam jam dalam Twitterthon.

Jay Z adalah musisi Amerika Serikat yang memegang gelar penyanyi dengan album nomor satu terbanyak di tangga lagu Billboard 200 untuk artis solo dan "Magna Carta ... Holy Grail," punya peluang bagus menjadi rekor ke-13nya yang merajai nomor satu.

Tapi tidak semua kritikus terkesan dengan musiknya dan setidaknya satu mengkritik kesepakatan dengan Samsung.

"Magna Carta" yang diluncurkan pekan ini, dibuat oleh Jay Z dengan bantuan rekan-rekan lamanya seperti produsen Timbaland dan Pharrell Williams, Justin Timberlake untuk "Holy Grail," Beyonce untuk "Part II (On the Run)" dan artis pendatang baru pemenang Grammy Frank Ocean untuk "Oceans".

Jay Z, 43, seperti yang dikutip dari Reuters, menghabiskan enam jam di akun jejaring sosial Twitter pada Senin, untuk menjawab pertanyaan dari para penggemarnya tentang album itu, yang pertama sejak ia menjadi ayah bagi Blue Ivy, anaknya dengan Beyonce.

Dia mengatakan lagu favoritnya di album itu adalah "Oceans", yang juga lagu terlama di album itu, yang telah direkamnya dua tahun yang lalu. Di album itu, Jay Z menyuarakan perjuangan rasnya dan upayanya mencapai puncak.

Penyanyi rap Amerika Serikat, yang memiliki nama asli Shawn Carter, itu dikenal sebagai inovator dalam rap dan hip-hop yang memulai dari jalan-jalan Brooklyn pada awal 1990-an. Ketika ditanya oleh seorang penggemar jika "Magna Carta" akan memamerkan sebuah era baru dalam hip-hop, dia menjawab "hanya waktu yang akan menjawab, mari kita berharap itu memulai pembahasan".

Keluarga adalah tema yang mendasari "Magna Carta." Tapi Jay Z juga menyuarakan tentang frustrasi akibat kepopuleran, dan menyampaikan pujian pada hal-hal yang indah dalam kehidupan sebagaimana dapat ditemui dalam lagu "Picasso" dan "Tom Ford", yang merujuk pada perancang busana merek mewah.

Sejauh ini, album itu telah memperoleh nilai lumayan yaitu 58 dari 100 pada kritik di Metacritic.com.

Penulis resensi di Los Angeles Times Randall Roberts memberi tiga dari empat bintang untuk album itu. Ia memuji album itu sebagai "berkilau, berat dan kadang-kadang menakjubkan".

Tapi kritikus New York Times Jon Pareles tidak sebaik Roberts. Ia mengkritik penggunaan nama-nama desainer dan barang-barang mewah yang berlebihan dalam lirik lagu Jay Z. Namun ia tetap memuji Jay Z.

Kritikus Entertainment Weekly Kyle Anderson memberi album itu `D` rating dan menyebutnya "malas, sombong dan kosong secara fundamental."

Anderson juga sangat kritis tentang kesepakatan Samsung.

"Cara itu telah menunjukkan "dualitas" modal dalam karya seni (kata Jay, bukan saya), yang disampaikan kepada kita melalui kekuatan pemasaran perusahaan dan data yang disponsori Samsung, yang saya nilai benar-benar busuk," kata Anderson.

Sementara itu Billboard tidak akan menghitung jumlah yang dijual ke Samsung dan ditawarkan gratis kepada para pengguna. Analis majalah itu, Keith Caulfield, menulis pada Senin bahwa proyeksi industri memperkirakan jika album itu dapat terjual antara 350 ribu hingga 400 ribu keping dalam pekan pertama.

Angka itu akan menempatkan "Magna Carta" di belakang Justin Timberlake "The 20/20 Experience" yang terjual 968 ribu keping dalam pekan pertama di bulan Maret, tapi lebih baik dari album debut terbaik kedua tahun ini milik Daft Punk "Random Access Memories," yang terjual 339 ribu keping pada bulan Mei.


Penerjemah: GNC Aryani

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013