... menghambat upaya kita untuk membangun rasa percaya yang dibutuhkan bagi menangani isu-isu sulit... "
Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat sangat kecewa atas sikap China yang tidak mau menyerahkan pembocor rahasia intelijennya, Edward Snowden. Snowden sempat lari ke Hong Kong, satu wilayah hukum China. 

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, William Burns, dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan tahunan yang berlangsung dua hari, Kamis, mengatakan, presiden kedua negara pada pertemuan puncak bulan lalu di resor Sunnylands, California telah sepakat bekerja sama secara rapat.

"Itulah sebabnya kami sangat kecewa dengan cara otoritas di Beijing dan Hong Kong dalam menangani kasus Snowden, yang menghambat upaya kita untuk membangun rasa percaya yang dibutuhkan bagi menangani isu-isu sulit," kata Burns.

"Kami menyatakan dengan jelas bahwa penanganan kasus ini tidak sejalan dengan semangat Sunnylands," kata Burns yang menggantikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, karena istrinya tengah sakit.

Bekas pekerja kontrak Amerika Serikat, Snowden, melarikan diri dari AS ke Hong Kong setelah mengungkapkan penyusupan data internet oleh intelijen Amerka Serikat. Amerika Serikat berupaya mengekstradisi Snowden untuk diadili.

Namun Snowden diizinkan meninggalkan Hong Kong --wilayah China yang mendapat otonomi luas-- menuju Rusia dimana ia terkatung-katung saat ini sambil mencari jalan menuju satu negara, tampaknya di Amerika Latin, yang akan memberinya suaka.

Sementara itu Menteri Luar Negeri China, Yang Jiechi, yang berada di sebelah Burns dalam konferensi pers tersebut, membela langkah Beijing dalam kasus Snowden, yang tudingannya atas penyusupan Amerika Serikat ke jaringan internet China telah memicu kehebohan di Beijing.

"Pemerintah pusat China selalu menghormati langkah pemerintah otonomi khusus Hong Kong dalam menangani kasus-kasus sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.

"Hong Kong menangani kasus Snowden sesuai dengan hukum dan pendekatannya tidak untuk dikritik," kata Yang, tokoh sentral dalam kebijakan luar negeri China. 

China juga diketahui luas memiliki dan terus mengembangkan secara sangat serius "armada" peretas jaringan internet, baik berafiliasi dengan militer ataupun sipil.

(S022/H-AK)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013