Karena sudah bisa buang air besar luka jahitan dekat anus menjadi kotor, sehingga pada operasi tersebut dibuatkan lubang pembuangan di perut atau kolostomi,"
Palembang (ANTARA News) - Kondisi bayi kembar siam Fayqa Rahma dan Sabrina Fayqa Rahmi di Rumah Sakit Moehammad Hoesin Palembang, Jumat sudah mulai membaik pascaoperasi kecil lanjutan.

Setelah sukses dengan operasi pemisahan Minggu (7/7), operasi lanjutan sempat dilakukan Kamis (11/7) untuk membuang kotoran di perut Rahma yang menumpuk dan sulit dikeluarkan dari organ pencernaannya, kata ketua tim anestesi operasi pemisahan Rahma-Rahmi, dr Zulkifli SpAn di Palembang, Jumat.

"Karena sudah bisa buang air besar luka jahitan dekat anus menjadi kotor, sehingga pada operasi tersebut dibuatkan lubang pembuangan di perut atau kolostomi," katanya.

Menurut dia, operasi yang berlangsung sejak pukul 17.45 wib hingga magrib diawali dengan tindakan anestesi umum, setelah itu fiksasi external dilepaskan, kemudian setelah magrib dilakukan laparatomi ulang dan pembuatan kolostomi Jam 19.50 WIB selesai tutup kulit.

"Pada pukul 19.55 wib pemasangan colostomi selesai hingga pukul 20.45 wib dilanjutkan dengan pemasangan fiksasi eksternal kembali," terang dia.

Pascaoperasi dilakukan selama tiga jam tersebut kondisi Rahma kian membaik, begitu juga dengan Rahmi sehingga alat bantuan pernapasan ventilator yang dipasang di keduanya sudah dapat dilepas.

Ketua umum operasi pemisahan Rahma-Rahmi, dr Msy Rita Dewi SpA(k) menjelaskan ventilator sudah dilepas jam 9.00 Wib.

Namun dikarenakan kondisi usus belum cukup baik, maka Rahma kembali diberikan tambahan air gula yang dialirkan melalui selang ke bagian mulut lalu mengalir ke usus, sedangkan Rahmi hari ini dicoba untuk mengkonsumsi susu.

Secara keseluruhan Ketua tim operasi pemisahan Rahma-Rahmi, dr Rismarini SpA(k) memaparkan bahwa saat ini kondisi putri pasangan Lia Rasdiana-Isnadi itu sudah membaik.

"Alhmdulillah Rahma dapat melakukan gerakan motoriknya, dan keduanya sudah dapat merespons semua yang ada," jelas dia.
(M033/N005)

Pewarta: Muhammad Suparni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013