Pekanbaru (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengimbau agar umat muslim berhati-hati terhadap ustadz palsu yang berkeliling selama bulan Ramadhan dan mengincar uang jemaah masjid.

"Mengaku-aku ustadz padahal bukan, dan untuk motif mencari uang, itu bisa disebut ustadz palsu," kata Ketua MUI Riau, H Mahdini di Pekanbaru, Selasa.

Saat bulan Ramadhan, di Pekanbaru, para ustadz berkeliling ke tiap masjid untuk memberi siraman rohani. Mahdini mengatakan setiap ustadz yang memberi ceramah Ramadhan harus terdaftar di organisasi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Majelis Dakwah Indonesia (MDI).

"Jangan sampai Ramadhan ini disalahgunakan orang tertentu untuk melakukan penipuan," katanya.

Sementara itu pengurus MDI Kota Pekanbaru, H Usman Jalil, mengatakan pihaknya telah menerima beberapa laporan tentang ustadz palsu ini.

Modus pelaku mencari data ustadz melalui buku daftar penceramah di masjid tertentu. Kemudian, pelaku mencatut nama ustadz yang digantikannya atau mengaku menjadi ustadz pengganti kepada pengurus masjid.

"Mereka (pelaku) menelepon ustadz yang sebenarnya, mengaku dari pengurus masjid dan meminta ustadz tidak perlu datang dengan berbagai alasan. Baru pada malam harinya dia mendatangi masjid dan mencatut nama ustadz itu untuk berceramah," katanya.

Usman Jalil menduga, motif para ustadz palsu itu adalah untuk mengejar dana penceramah yang disiapkan pengurus masjid dari jemaah. Setiap masjid di Pekanbaru selama Ramadhan umumnya menyediakan dana berkisar Rp100 ribu hingga Rp300 ribu untuk penceramah disela ibadah shalat tarawih.

"Mungkin motifnya juga ekonomi, kami masih mendalaminya," kata Usman sambil mengatakan MDI belum melaporkan kasus itu ke kepolisian.

Ia pun mengimbau agar umat bersikap hati-hati apabila ada ustadz yang mengaku sebagai penceramah pengganti. Khusus untuk MDI Pekanbaru, lanjutnya, setiap ustadz pengganti akan dibekali dengan surat pengantar dari pengurus.

"MDI mempersiapkan lebih dari 700 ustadz untuk siraman rohani di Pekanbaru," ujarnya.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013