Jakarta (ANTARA News) - Perda-perda bernuansa Syariah Islam di Kabupaten Bulukumba, Sulsel, juga didukung umat non muslim karena membuat warga non muslim merasa tenteram. "Umat non Muslim juga mendukung penerapan Perda-perda bernuansa syariah di Bulukumba. Ketika ada Kongres Umat Islam di sana, mereka ikut membentangkan spanduk dukungan," kata mantan Bupati Bulukumba, Andi Partabai Pobokori yang sedang berada di Jakarta, Senin. diterapkannya nuansa Syariah Islam di Bulukumba pada 2001, tingkat kriminalitas, ujarnya, turun 85 persen. Tidak ada lagi warung yang menjual minuman keras, tidak ada lagi perkelahian pelajar. "Angka pembunuhan dan pemerkosaan yang dulu tinggi, sekarang menurun drastis. Kami memang membentuk tim yang tugasnya datang ke desa-desa untuk menyadarkan para preman, mereka diarahkan ke pengajian, maka sekarang tidak ada lagi preman," katanya. Pihaknya juga selalu meyakinkan pihak non Muslim bahwa mereka tak perlu takut pada syariah Islam dan tetap dihormati di Bulukumba, ujar Bupati yang berasal dari partai Golkar itu. Soal busana Muslim, ia menyatakan tidak melakukan pemaksaan, tetapi hanya memberi kerudung dan sejumlah uang jika menjumpai pegawainya yang belum menggunakan busana Muslim. "Cara-cara kami adalah cara-cara persuasif, pertama-tama yang melakukan adalah Ibu Bupati lebih dulu, lalu para pegawai saya mencontoh. Bayangkan kalau para pegawai saya seperti dulu setiap ada acara ke salon dulu, padahal gajinya tak cukup sebulan," katanya. Ia juga menampik bahwa syariat Islam di kabupatennya membuka peluang diterapkannya hukum-hukum seperti potong tangan jika mencuri dan lain-lain. "Jauhlah itu dari niat kami, yang penting untuk daerah kami adalah bagaimana meningkatkan keimanan, menurunkan angka kriminalitas dan membuat masyarakat tentram, tidak lebih," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006