Jakarta (ANTARA News) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yanti Sukamdani mengatakan tingkat hunian hotel selama bulan Ramadhan di seluruh Indonesia tercatat menurun 10 hingga 15 persen.

"Ini wajar dari tahun ke tahun, dimana tahun ini sektor perhotelan bergerak melambat dengan tingkat hunian kamar yang anjlok antara 10 hingga 15 persen dibandingkan hari-hari biasa," kata Yanti Sukamdani di Jakarta, Rabu.

Namun demikian, pihaknya yakin bahwa tingkat hunian kamar hotel itu akan kembali normal menjelang libur Lebaran atau Idul Fitri.

Ia mencontohkan, di Jakarta tingkat hunian kamar saat ini tercatat rata-rata 60 persen sementara di Solo dan Yogyakarta rata-rata hanya 50 persen.

Bali sendiri, kata dia, meskipun pada bulan Ramadhan tingkat hunian kamar hotel tetap stabil pada kisaran 70 hingga 80 persen.

"Penurunan tidak sedrastis tahun-tahun sebelumnya karena bulan Ramadhan tahun ini bersamaan dengan `high season` liburan sekolah," katanya.

Namun, Yanti menegaskan bahwa meskipun ada penurunan tingkat hunian hotel hal itu tidak diikuti dengan anjloknya nilai investasi dalam industri penginapan yang justru melonjak tahun ini.

Pihaknya sendiri sempat memperkirakan tahun ini ada penambahan sekitar 100.000 kamar hotel yang menunjukkan semakin prospektifnya Indonesia sebagai negara tujuan investasi di bidang pariwisata.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013