Bagus karena dia akan meningkatkan sensitifitas hormon insulin. Hormon insulin itu yang bekerja untuk metabolisme karbohidrat. Kalau itu tidak ada, maka gula darah akan tinggi dan tidak terkontrol,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi dr Tirta Purwita Sari mengatakan bahwa puasa bagus bagi penderita diabetes karena akan meningkatkan sensitifitas hormon insulin.

"Bagus karena dia akan meningkatkan sensitifitas hormon insulin. Hormon insulin itu yang bekerja untuk metabolisme karbohidrat. Kalau itu tidak ada, maka gula darah akan tinggi dan tidak terkontrol," kata dr. Tirta Purwita Sari di Jakarta, Jumat.

Namun, Tirta mengatakan bahwa tidak semua penderita diabetes dianjurkan untuk berpuasa, karena hanya penderita yang gula darahnya terkontrol dan tidak ketergantungan suntik insulin atau obat tertentu yang diperkenankan untuk berpuasa.

"Tergantung situasi dan kondisinya. Kalau diabetesnya parah sampai harus suntik insulin tiga kali sehari, dia tidak bisa puasa, karena akan berbahaya, tapi kalau gula darahnya terkontrol itu bisa puasa," katanya.

Menurut Tirta, penderita diabetes yang tidak terkontrol adalah penderita yang diharuskan minum obat atau suntik insulin tiga kali, namun apabila orang tersebut ingin berpuasa, Tirta menganjurkan agar dikonsultasikan oleh dokter, terkait kondisi dan pengaturan minum obat atau suntik insulinnya.

Sementara itu, Tirta mengimbau kepada para penderita diabetes yang berpuasa agar tidak mengonsumsi karbohirat secara berlebihan pada saat sahur dan berbuka puasa.

"Jadi 55 persen dari makanan yang dimakan itu harus berbentuk karbohidrat, dan sisanya kombinasi antara protein, lemak dan sayuran," ujarnya.

Tirta menambahkan, dengan gula darah yang terkontrol dan berupaya mengonsumsi makanan yang seimbang, maka puasa akan baik dijalankan oleh penderita diabetes.
(S038/R010)

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013