Pengoperasian kereta itu diharapkan pemudik Lebaran yang turun dari kapal penyeberangan Merak-Bakauheni Lampung bisa langsung membeli tiket Merak-Madiun,"
Merak (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia akan mengoperasikan Kereta Api Krakatau Ekpres yang melayani rute Merak-Madiun 24 Juli 2013, untuk memudahkan pelayanan pemudik Lebaran.

"Pengoperasian kereta itu diharapkan pemudik Lebaran yang turun dari kapal penyeberangan Merak-Bakauheni Lampung bisa langsung membeli tiket Merak-Madiun," kata Kepala Stasiun Merak M Badrus di Merak, Sabtu.

Menurut dia, selama ini pemudik yang hendak menggunakan jasa angkutan kereta dengan tujuan daerah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur harus berangkat melalui Stasiun Jakarta Kota, Senen, dan Gambir.

Namun, saat ini pemudik bisa langsung membeli tiket di Stasiun Merak. Pelayanan ini, kata dia, tentu memberikan kemudahan bagi pemudik Lebaran.

"Kami terus memberikan pelayanan terbaik dengan membuka jalur Merak-Madiun," katanya.

Ia mengatakan, perjalanan KA Krakatau Ekpres rute Merak-Madiun membawa delapan rangkaian gerbong dengan kapasitas penumpang sebanyak 1.216 orang.

KA Krakatau Ekpres akan berhenti di setiap stasiun besar, termasuk Rangkasbitung.

Keberangkan KA tersebut dijadwalkan pagi melalui Stasiun Madiun dan tiba di Merak dinihari. "Saya kira minat masyarakat menggunakan KA Krakatau Ekpres cukup tinggi," katanya.

Ia menjelaskan, pelayanan angkutan kereta jurusan Merak-Madiun kali pertama diberlakukan karena mudik Lebaran 2012 tidak ada.

Karena itu, masyarakat menyambut positif untuk memudahkan pelayanan arus mudik Lebaran dengan tidak gonta-ganti kereta.

Biasanya, pemudik jika berpergian ke Madiun harus membeli tiket ke Jakarta, tetapi sekarang bisa dilayani di Stasiun Merak. "Kami saat ini sudah banyak masyarakat memesan tiket Merak-Madiun," ujarnya.

Menyinggung harga tiket Merak-Madiun, kata Badrus, pihaknya belum begitu mengetahui apakah penumpang dapat subsidi atau tidak.

Sebab harga tiket Merak-Madiun belum ada keputusan dari Kementerian Perhubungan RI. Apabila, tarif tanpa subsidi akan dikenakan sekitar Rp185 ribu per orang.

Namun, jika tiket bersubsidi kewenangan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. "Kami berharap harga tiket secepatnya diberlakukan sehingga masyarakat bisa mengetahuinya," katanya.

(KR-MSR/B015)

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013