Jakarta (ANTARA News) - Tantangan umat Islam yang tinggal di negara-negara Eropa yang berdekatan dengan kutub utara seperti Swedia dan Norwegia untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan kali ini, menjadi lebih berat.

Di Stockholm, ibu kota negara yang menjadi tempat kediaman keluarga raja Swedia, umat Islam berpuasa selama hampir 20 jam antara pukul 02.00-20.00 waktu setempat. Sedangkan di kota-kota bagian utara seperti Kiruna, umat Muslim bahkan merasakan puasa selama hampir 23 jam.

Pengurus Keluarga Pengajian Al Ikhlas, Setia Pramana di Stockholm kepada Antara, Senin, menyebutkan, karena di kawasan tersebut bertepatan dengan musim panas, maka siang hari menjadi lebih panjang dibanding waktu malam.

Namun demikian, katanya, puasa yang panjang dan cukup berat itu tidak menyurutkan semangat umat Islam di Stockholm dan sekitarnya untuk menyemarakkan Ramadhan dengan pengajian, serta berbuka puasa bersama.

Kali ini, Keluarga Pengajian Al Ikhlas menggelar acara berbuka puasa bersama di Wisma Duta Indonesia Stockholm atas undangan Dubes RI untuk Swedia dan Latvia D.M.Juniarta Sastrawan.

Dalam sambutannya yang di sampaikan Kepala Kanselerai Iskandar Hadrianto, Dubes menyatakan program pengajian serta buka puasa bersama adalah program KBRI untuk menaungi keberagaman masyarakat Indonesia. Penggunaan Wisma Duta menunjukkan bahwa tempat tersebut adalah milik bersama.

Tausyiah disampaikan oleh Ustadz H. Jatmiko Danurejo yang membahas mengenai bagaimana meningkatkan kualitas puasa. Salah satunya dengan memperdalam Al Quran baik bacaan maupun artinya.

Disebutkan, puasa yang intinya menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan serta menghindari perbuatan buruk itu diharapkan dapat menjadikan umat Islam lebih dekat kepada Allah dan bermanfaat bagi masyarakat.

Masyarakat yang tergabung dalam Keluarga Pengajian Al Ikhlas, sebagai salah satu wadah silahturahmi umat Islam Indonesia di Stockholm, sangat antusias menyimak tausyiah dan berdiskusi meski waktu puasanya hingga malam.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013