Kondisi jalan dari Batas Kalsel--Kabupaten Penajam Paser Utara, Balikpapan Kalimantan Timur, tepatnya di wilayah Batu Aji--Kuaro mengalami rusak berat.
Jakarta (ANTARA News) - Perbaikan jalan di beberapa titik jalur Trans Kalimantan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dapat fungsional H-10 Lebaran.

"Beberapa lokasi yang mengalami rusak berat, akan dilakukan penanganan sampai dengan H-10 sehingga dapat fungsional dan tidak mengganggu arus lalu lintas," kata Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Kalimantan Timur, Budi Leksono, saat memantau kesiapan jalur mudik Trans Kalimantan Provinsi Kaltim, Sabtu.

Ia menjelaskan, untuk ruas jalan yang belum bisa diselesaikan sampai H-10 akan diselesaikan setelah Lebaran. Demikian diberitakan situs Kementerian Pekerjaan Umum (www.pu.go.id).

Kondisi jalan dari Batas Kalsel--Kabupaten Penajam Paser Utara, Balikpapan Kalimantan Timur, tepatnya di wilayah Batu Aji--Kuaro mengalami rusak berat.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Pengembangan Keahlian dan Tenaga Fungsional, Imam Agus Nugroho mengatakan, bahwa alokasi dana perbaikan jalan Batu Aji--Penajam tidak bisa memenuhi perbaikan jalan secara keseluruhan.

"Karena bentang jalan yang sangat panjang yaitu 190,2 km, dan besarnya biaya yang diperlukan, perbaikan jalan hanya dilakukan dengan modul-modul yakni titik jalan yang dinilai mengalami kerusakan berat," ungkap Imam.

 “Terkait alokasi dana untuk mengatasi perbaikan jalan sepanjang 190,2 km dari Batu Aji ke Penajam selama ini, dana yang ada tidak bisa memenuhi perbaikan jalan secara menyeluruh, jadi karena bentang jalan yang sangat panjang dan besarnya biaya yang diperlukan, perbaikan jalan hanya dilakukan dengan modul-modul yakni titik jalan yang dinilai mengalami kerusakan berat” ungkap Imam

Kerusakan jalan kelas III B di Kaltim di wilayah Selatan itu, diakibatkan ketidaksesuaian antara beban jalan dan jumlah tonase kendaraan yang melintas.

Beban jalan itu diproyeksikan hanya untuk delapan ton, sementara kendaraan yang melintas bebannya hingga mencapai 16 ton. Banyak kendaraan milik perusahaan tambang batu bara, kelapa sawit, serta kendaraan angkutan alat berat yang melintas di ruas tersebut.

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013