Kairo (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Mesir yang baru diangkat Nabil Fahmy dan timpalannya dari Ethiopia, Minggu, membahas masalah Bendungan Renaissance yang akan dibangun oleh Ethiopia di Sungai Nil.

Di dalam pembicaraan telepon, Fahmy menekankan pentingnya penyelenggaraan pembahasan teknis yang disepakati antara Mesir, Ethiopia dan Sudan guna melaksanakan saran komite ahli internasional yang mengkaji proyek tersebut, demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Mesir.

Sementara itu, mantan asisten menteri luar negeri urusan Afrika Mona Omar dijadwalkan tiba di Addis Ababa, Ethiopia, pada Senin, sebagai utusan presiden untuk bertemu dengan Perdana Menteri Ethiopia dan pemimpin saat ini Uni Afrika Halemariam Desalegn.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Badr Abdel-Atty menyampaikan keprihatinan yang mendalam sebab Pemerintah Ethiopia belum menanggapi undangan Mesir guna membahas masalah yang berkaitan dengan bendungan Ethiopia tersebut, kata Xinhua.

Pada Juni, kedua negara itu sepakat untuk memulai perundingan mengenai saran komite teknis internasional tentang bendungan yang dimaksudkan tersebut.

Bendungan Renaissance, yang direncanakan dibangun oleh Ethiopia, telah menjadi sumber keprihatinan bagi rakyat Mesir. Mereka khawatir bendungan itu akan secara negatif mempengaruhi bagian tahunan mereka atas air Sungai Nil, yang saat ini berjumlah 55,5 miliar meter kubik.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013