Pendekatan kebringasan muka yang sangar bukan cara-cara yang dilakukan umat Islam Indonesia,"
Depok (ANTARA News) - Anggota DPR RI Siswono Yudho Husudo mengatakan cara berdakwah Front Pembela Islam perlu diubah dari anarkhis menjadi dengan cara yang lebih santun.

"Pendekatan kebringasan muka yang sangar bukan cara-cara yang dilakukan umat Islam Indonesia," kata Siswono usai menghadiri acara pengukuhan Dekan Fakultas Universitas Pancasila di Jakarta, Jumat.

Ia berharap jangan ada organsisi yang dirinya merasa paling benar tetapi tak melakukan amar ma`ruf nahi munkar dengan cara yang baik dan bijak. Dalam negara demokrasi hak politik seseorang ataupun kelompok tentunya dibatasi dengan adanya keberadaan orang lain.

"Kebebasan tentunya diatur oleh negara untuk menciptakan rasa aman dimasyarakat," kata wakil Ketua Badan Kehormatan BK DPR RI.

Siswono juga menyesalkan bentrok antara organisasi kemasyarakatan (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) dengan warga di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang telah merusak ketenangan masyarakat setempat.

"Tidak sepatutnya adanya kerusuhan tersebut," kata Siswono.

Siswono yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Universitas Pancasila berharap pemerintah dapat memberikan perlinduangan untuk menciptakan rasa aman kepada rakyat dari rasa ancaman.

Dikatakannya nama Front Pembela Islam tentunya tidak sesuai dengan keadaan saat ini dimana keadaan sekarang dalam masa damai bukan perang. Islam juga dalam masa damai.

"Kalaupun ada permasalahan tentunya juga dengan cara santun dan damai," katanya.

Seharusnya FPI menggunakan seragam yang sesuai dengan ciri khas bangsa Indonesia sehingga menghrgai tradisi Indonesia. Misalnya menggunakan sarung, baju batik dan lainnya.

"Kita harus selalu menampilkan tradisi Indonesia bukan negara lain," ujarnya.
(F006/R007)

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013