Globalisasi dan krisis keuangan dunia memberikan tantangan besar bagi pergerakan buruh di dunia tak terkecuali Indonesia
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan delegasi Internasional Trade Union Confederation (ITUC) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih kurang 45 menit itu, Presiden menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras ITUC dalam mewakili kepentingan buruh di seluruh dunia.

"Indonesia masih memiliki banyak tugas dan pekerjaan, di antaranya mempertahankan apa yang telah dicapai, dan menyelesaikan hal-hal yang menjadi target pembangunan kami," katanya.

Presiden percaya ITUC dapat berperan mengefektifkan organisasi dan komunitas buruh agar bisa lebih bekerja sama dengan negara-negara di Asia Pasifik.

"Pada saat APEC di Rusia, Presiden (Vladimir) Putin sebagai ketua waktu itu menyampaikan kepada saya agar dalam APEC di Bali, peran dari organisasi buruh diwadahi secara tepat dan proporsional," katanya seraya menambahkan bahwa terlepas dari pandangan para pemimpin ekonomi APEC, rekomendasi kelompok buruh layak menjadi masukan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal ITUC Sharan Burrow dalam pertemuan itu berharap dapat mendiskuskan lebih detail permasalahan-permasalahan buruh terkini.

"Globalisasi dan krisis keuangan dunia memberikan tantangan besar bagi pergerakan buruh di dunia tak terkecuali Indonesia. Saya sangat tertarik dengan Indonesia dan berharap kita bisa mendiskusikan masalah-masalah buruh saat ini," ujar Burrow.

Selain Sharan Burrow, delegasi yang hadir dalam pertemuan ini, antara lain, Sekjen ITUC Asia Pasifik Noriyuki Suzuki, Staf untuk Hubungan Internasional Kaathleen KOP, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir.

Sementara itu turut mendampingi Presiden Yudhoyono adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Menakertrans Muhaimin Iskandar.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013