Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO) atau go public dengan saham yang akan dilepas sebanyak 15 sampai 30 persen dari modal disetornya. Diharapkan BTPN mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada akhir tahun ini, kata Dirut BTPN Paulus Wiranata, di Jakarta, Kamis. "Saat ini kita sedang dalam proses persiapan due dilligence, termasuk proses audit laporan keuangan per Juni 2006. Untuk penunjukkan underwriter juga sedang dilakukan beauty contest," ujarnya. Paulus mengatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan target dana dari hasil IPO. "Ini masih tergantung harga dan kondisi pasar," ujarnya. Rencananya, dana hasil IPO ini akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur, di antaranya menambah outlet kantor perseroan maupun investasi di teknologi informasi. "Saat ini kami memiliki 371 outlet termasuk beberapa kantor cabangnya," kata Paulus. Sementara itu untuk tahun 2006 ini perseroan menargetkan kucuran kredit sebesar Rp800 miliar dan penghimpunan dana masyarakat sebesar Rp1 triliun. Hingga akhir tahun 2005 BTPN membukukan total kredit sebesar Rp3,233 triliun atau naik sekitar 22,33 persen dibanding tahun 2004 sebesar Rp2,643 triliun. Sementara, total dana pihak ketiga (DPK) sepanjang tahun 2005 mencapai Rp3,51 triliun. "Kita targetkan ada tambahan DPK sampai akhir 2006 sebesar Rp1 triliun. "Untuk meningkatkan penghimpunan dana masyarakat ini perseroan yang selama ini fokus pada nasabah pensiunan. Selain itu perseroan akan mendidik pasar nasabah yang masih aktif bekerja," ujarnya. Selain itu dalam rangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Paulus mengatakan, BTPN akan menjadi bank fokus. Pasalnya, perseroan saat ini memiliki besaran modal sebesar Rp800 miliar. Sementara itu, komposisi kepemilikan saham di BTPN saat ini terdiri dari pemerintah (28,39 persen), PT Recapital Advisors (22,61 persen), PT Danatama Makmur (19 persen), PT Bakrie Capital Indonesia (10 persen) dan Fuad Hasan Masyhur (20%).(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006