Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Sejumlah anggota Taliban bersenjata berat membebaskan hampir 250 tahanan, termasuk para militan, dalam serangan canggih terhadap satu penjara Pakistan yang menewaskan 13 orang, kata beberapa pejabat.

Dengan bersenjata senapan, mortir, granat dan bom, kelompok itu menyerang penjara tersebut di kota Dera Ismail Khan sebelum melarikan diri bersama sejumlah narapidana setelah terjadi tembak-menembak selama tiga jam, lapor AFP.

Serangan yang dilakukan pria-pria bersenjata terlatih itu dan menyamar berseragam polisi, akan meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan Taliban beroperasi di negara itu.

Mereka tampak dengan mudah menaklukkan polisi yang sedang bertugas di penjara beberapa jam sebelum Pakistan memilih kepala negara untuk menggantikan Asif Ali Zardari, yang mengakhiri masa tugasnya selama lima tahun.

Partai Zardari kalah dalam pemilihan umum pada Mei dan telah memboikot pemungutan suara Selasa. Mamnoon Hussain, sekutu dekat Perdana Menteri Nawaz Sharif meraih kemenangan dalam pemungutan suara itu.

Sedikitnya 248 tahanan meloloskan diri, enam di antaranya kemudian ditangkap kembali, kata pejabat senior pemerintah Mushtaq Jadoon kepada Televisi ARY, menyebutkan sekitar 30 orang di antara mereka "dedengkot militan."

Malik Qasim, penasehat penjara untuk menteri besar Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di bagian baratlaut Pakistan, membenarkan sebanyak 248 tahanan telah kabur.

Menurut dia, lima wanita tahanan dibawa oleh seorang anggota wanita polisi.

Lembaga Pemasyarakatan Pusat di Dera Ismail Khan dapat menampung hingga 5.000 tahanan dan sekitar 300 orang ditahan terkait dengan serangan-serangan atas pasukan keamanan dan pembunuhan sektarian.

Tapi belum jelas berapa banyak yang ada ketika terjadi serangan mulai terjadi Senin malam dan berakhir Selasa pagi.

Kota di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa itu dekat dengan wilayah suku semi otonomi Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan tempat Taliban dan petempur terkait Al Qaida paling aktif beroperasi.

Penyerangan penjara itu terjadi setelah lebih 1.000 tahanan, sebagian besar penjahat biasa, kabur dari satu penjara di kora Benghazi, Libya, dalam kerusuhan pada Sabtu.

Pekan lalu para militan bersenjata senapan, mortir dan bom menyerang dua penjara di Irak, membebaskan sedikitnya 500 tahanan. Dalam peristiwa itu yang terjadi di sebelah utara dan barat Baghdad lebih 400 orang meninggal.


Penerjemah: Mohamad Anthoni

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013