Bakauheni (ANTARA News) - Ratusan pemudik dari arah Merak, Banten, memilih bermalam di Pelabuhan Bakauheni, Minggu dini hari, untuk menunggu pagi sebelum meneruskan perjalanan ke berbagai wilayah di Sumatera.

Berdasarkan pantauan, pelabuhan tersebut dipenuhi pemudik yang beristirahat melepaskan lelah setelah menempuh perjalanan. Mereka tidak tidur untuk menjaga barang bawaan dan keluarga atau kerabat mereka yang sedang tidur.

Karpet panjang warna hijau yang disediakan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni dipenuhi pemudik untuk berbaring atau duduk-duduk menunggu matahari terbit.

Tidak hanya para orang tua dan anak-anak, tetapi juga pemuda dan pemudi yang memilih menginap di Bakauheni dengan hanya beralaskan karpet.

Petugas PT ASDP Bakauheni juga terlihat sibuk membawa dan menggelar karpet mengingat jumlah pemudik yang memilih menginap bertambah banyak.

Beberapa petugas lain dan aparat terkait nampak terus bersiaga menjaga dan mengawasi para penumpang mudik yang memilih beristirahat dan bermalam di Bakauheni itu.

"Saya memilih untuk beristirahat di dalam pelabuhan dan melanjutkan perjalanan pada pagi hari," kata Ihsan,  pemudik dari Jakarta.

Ia bersama keluarga akan menuju Kota Bumi di Lampung Utara dan memilih melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus dari Bakauheni pada pagi hari menuju Terminal Induk Rajabasa untuk selanjutnya meneruskannya dengan naik bus jurusan Kota Bumi.

Dia enggan melakukan perjalanan pada malam hari mengingat keamanan sekitar terminal itu yang rawan.

Sejumlah pemudik lainnya juga beralasan lebih baik menunggu di Bakauheni dengan jaminan lebih aman, daripada meneruskan perjalanan, kendati telah ada jaminan keamanan dari petugas terkait.

Sementara pemudik dari Lampung dan kawasan Sumatera lainnya di Bakauheni, tetap langsung meneruskan perjalanan mereka menaiki kapal feri menuju Pelabuhan Merak.

Puncak arus mudik di Bakauheni dari Merak, diperkirakan terjadi hari ini dengan sekitar puluhan ribu orang penumpang turun di Bakauheni.

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013