Kairo (ANTARA News) - Panglima militer Mesir Abbdel Fattah al-Sisi pada Jumat malam bertemu dengan para pemimpin Islam dalam usaha menyelesaikan kemelut di negara itu.

Sisi bertemu dengan beberapa wakil dari gerakan Islam dan menegaskan bahwa ada peluang bagi penyelesaian kemelut itu asalkan semua pihak menolak kekerasan, kata juru bicara militer Kolonel Ahmed Aly seperti dikutip AFP.

Pendukung Moursi melakukan unjuk rasa besar-besaran selama lebih dari sebulan. Pihak berwenang berulangkali menyerukan agar mereka pulang.

Pendukung Moursi  menganggap penggulingan oleh militer pada 3 Juli sebagai satu pelanggaran terhadap demokrasi dan menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan unjuk rasa sampai kekuasaan Moursi dipulihkan.

"Kami menegaskan akan menyetujui setiap solusi politik yang diusulkan atas dasar legitimasi konstitusional dan menolak kudeta," kata pernyataan Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin.

Moursi secara resmi ditahan atas tuduhan  membobolkan satu penjara dalam pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan mantan presiden Hosni Mubarak.

Pemimpin Islam itu, yang ditahan di satu tempat yang tidak diketahui sejak kudeta itu, menolak berbicara dengan hakim yang memeriksanya dalam satu pertemuan, Jumat, kata Mustafa Azab dari gerakan "Pengacara Menentang Kudeta".

Moursi menolak berbicara dengan dia dan mengemukakan ia tidak mengakui setiap tindakan yang dilakukan terhadapnya," kata Azab kepada AFP dan menambahkan mantan presiden itu menolak meminta bantuan pengacara.

(Uu.H-RN)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013