Kami tetap mengoperasikan 28 kapal roro untuk memperlancar akses penyeberangan Merak-Bakauheni,"
Merak (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak memasuki H-2 mengoperasikan 28 kapal "roll on roll off" (roro) meski terjadi penurunan penumpang pejalan kaki dan kendaraan.

"Kami tetap mengoperasikan 28 kapal roro untuk memperlancar akses penyeberangan Merak-Bakauheni," kata Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario S. Oetomo di Merak, Banten, Selasa.

Ia mengatakan bahwa pihaknya tetap memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang yang hendak mudik ke kempumng halaman meski terjadi pengurangan penumpang dan kendaraan jika dibandingkan dengan jumlah penumpang pada H-4 dan H-5.

Pelayanan merupakan komitmen ASDP setempat sehingga pemudik bisa diseberangkan dengan nyaman.

Saat ini, kata dia, pada H-2 kondisi Pelabuhan Merak tampak sepi penumpang dan kendaraan karena hari sebelumnya dipadati arus mudik.

"Kami terus melayani pemudik dengan sebaik-baiknya tanpa kemacetan," katanya menambahkan.

Ia juga mengatakan bahwa ASDP Merak bekerja keras untuk mengatur lalu lintas di sekitar dermaga pelabuhan guna memperlancar kendaraan yang naik ke aats kapal.

Selain itu, juga kapal dioperasikan sebanyak 28 armada untuk mencapai target perjalanan Merak-Bakauheni di atas 90 trip.

Perjalanan di atas 90 trip tentu tidak terjadi antrean maupun penumpukan penumpang di Pelabuhan Merak.

"Kami tetap siaga meskipun pada H-2 dan H-1 diprediksikan jumlah penumpang dan kendaraan berkurang," katanya.

Menurut dia, kapal-kapal yang dioperasikan itu sangat laik untuk melayani penyeberangan Merak-Bakauheni sehingga dapat memberikan jaminan keselamatan penumpang.

Oleh karena itu, pihaknya selalu koordinasi dengan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) dan Kesyahbandaran.

Sebab petugas OPP dan Kesyahbandaran yang mengizinkan kelaikan kapal untuk dioperasikan melayani penyeberangan.

Kedua lembaga itu, kata dia, tentu sangat hati-hati untuk mengeluarkan rekomendasi kelaikan pelayaran kapal tersebut.

ASDP setempat juga koordinasi dengan BMKG untuk mengetahui cuaca di Perairan Selat Sunda untuk mencegah kecelakaan laut.

"Dengan koordinasi ini tentu bisa menjalin kerja sama untuk memberikan keselamatan bagi pemudik," katanya.

Sejumlah pengemudi mobil pribadi tujuan Lampung mengatakan bahwa pada H-2 kondisi penyeberangan Merak-Bakauheni relatif normal dan tidak terjadi antrean panjang.

"Kami merasa nyaman berangkat pada H-2 karena tidak mengantre berjam-jam dan langsung diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni," kata Marwanto, pengemudi mobil pribadi.
(KR-MSR/D007)

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013