Situasi ini adalah salah satu masalah Libya
Tripoli (ANTARA News) - Sekitar 14.000 tahanan yang melarikan diri dari berbagai pusat penahanan Libya setelah pemberontakan 2011 terhadap Moamar Gaddafi masih dalam pelarian, kata menteri dalam negeri, Senin.

Berbicara kurang dari tiga pekan setelah lebih dari 1.200 tahanan melarikan diri selama kerusuhan dari penjara di kota timur Benghazi, Mohamed al-Cheikh mengatakan kepada para pejabat kementerian dalam negeri dan kementerian kehakiman untuk "bekerja bersama-sama guna mendapatkan mereka kembali ke penjara sehingga mereka dapat menjalani hukuman mereka".

"Tidak kurang dari 14.000 mantan tahanan yang menjalani hukuman termasuk hukuman mati dan hukuman seumur hidup masih benar-benar bebas setelah melarikan diri dari penjara," kata Cheikh, seperti dikutip kantor berita Lana.

Pemerintah Libya telah berjuang untuk membangun kembali hukum dan ketertiban serta membentuk polisi dan militer profesional sejak jatuhnya rezim lama diktator Gaddafi.

Pada 1 Agustus, dalam serangkaian insiden terbaru, 18 tahanan melarikan diri selama serangan terhadap satu kendaraan polisi Libya yang membawa mereka kembali ke penjara dari gedung pengadilan di ibu kota.

Insiden itu terjadi kurang dari sepekan setelah kerusuhan dan pembobolan penjara Benghazi.

Pada April, orang-orang bersenjata menyerang satu konvoi tahanan dekat Tripoli, menewaskan seorang tahanan dan melukai beberapa lainnya, demikian laporan AFP.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013