Beirut (ANTARA News) - PBB mengutuk serangan Israel di sebuah desa di Libanon selatan Minggu yang menewaskan 51 orang, termasuk beberapa anak, dan meminta penyelidikan segera. Wakil Sekjen PBB Kofi Annan, Geir Pederson mengatakan ia "sangat terkejut dan sedih karena tewasnya puluhan warga sipil Libanon, termasuk banyak anak, di Qana, Libanon selatan, serta menghendaki gencatan senjata dan penyelidikan segera," kata satu pernyataan. "Saya mengutuk dengan keras pembunuhan puluhan warga sipil hari ini oleh tembakan Israel atas bangunan kediaman warga di desa Qana. Peristiwa tragis ini menunjukkan pentingnya bagi semua pihak untuk mengindahkan permintaan berulang kali PBB pada penghentian permusuhan segera," katanya seperti dilaporkan AFP. Pedersen mengatakan "warga sipi telah membayar harga tertinggi atas perang ini dan saya mengulangi lagi permintaan sekjen PBB pada semua pihak yang prihatin untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional dan menghindarkan warga sipil dari penderitaan dan kehilangan lagi". "Kami menghendaki penyelidikan segera atas insiden itu," ia mengatakan. Para pemrotes menyerang dan masuk markas besar PBB di bagian yang ramai kota Beirut, sangat marah karena serangan Israel di Qana yang menewaskan sedikitnya 51 orang, termasuk 25 anak. Staf PBB di dalam gedung itu berusaha berlindung di lantai bawah tanah, kata seorang pegawai.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006