Jakarta (ANTARA News) - Shah Rukh Khan hadir lagi dalam film komedi romantis "Chennai Express". Kali ini bintang Bollywod itu kembali bertemu dengan aktris Deepika Padukone lewat film arahan Rohit Shetty.

Chennai Express bercerita tentang Rahul (Shah Rukh Khan) yang sebatang kara saat kecil namun kasih sayang orangtuanya digantikan oleh nenek dan kakeknya yang memiliki bisnis permen di Mumbai.

Setelah sang kakek merayakan ulang tahunnya ke-100, kakeknya meninggal. Pria berusia 40 tahun itu pun diminta oleh neneknya untuk menebarkan abu kakeknya di Rameswaram, daerah India Selatan.

Permintaan ini bertentangan dengan rencana Rahul dan dua temannya untuk berlibur ke Goa, keinginan yang susah payah disetujui oleh kakeknya -yang ketika itu masih hidup-.Rahul dan kawan-kawannya memutar otak. 
 
"Air dari Goa juga akan mengalir ke Rameswaram, jadi tebarkan saja abunya di Goa," usul kawannya.

Meski merasa sedikit bersalah, Rahul setuju. Namun, dia harus mengelabui neneknya terlebih dahulu di stasiun kereta. Rahul pun menaiki "Chennai Express", seakan-akan pergi ke Rameswaram, padahal dia berniat turun di stasiun selanjutnya untuk melanjutkan perjalanan ke Goa bersama teman-temannya. 
 
Saat Rahul berniat turun kereta, dia melihat seorang perempuan berlari mengejar "Chennai Express". Dia pun mengulurkan tangannya untuk membantu Meenalochini Azhagu Sundaram atau Meenamma (Deepika Padukone) naik. Hal serupa dilakukannya pada empat pria India yang ternyata sedang mengejar-ngejar Meenamma. 
 
Rahul yang berbicara dengan bahasa Hindi tidak paham dengan pembicaraan Meenamma dan empat pria yang berkomunikasi dengan bahasa Tamil. Cara satu-satunya agar Rahul mengerti adalah mengandalkan Meenamma, yang mengerti bahasa Tamil dan Hindi, untuk menjadi penerjemah. 
 
Film yang menghabiskan dana sekitar Rp133,8 miliar itu menghadirkan dialog komedi yang menghibur.

Salah satunya menghubungkan adegan yang mirip dengan situasi dalam film-film terkenal yang menghadirkan bintang India. Seperti saat Rahul yang kebingungan saat mendapati dirinya berada di kapal di tengah lautan, dia menatap samudera di sekelilingnya dan bertanya pada diri sendiri, "Life of Pi?". 
   
Seperti Rahul yang bertualang dari Mumbai ke Rameshwaram dengan banyak peristiwa mewarnai perjalanannya, penonton juga diajak bertualang melihat-lihat pemandangan alam indah India yang memukau. Kebun teh yang membentang, pedesaan yang asri, lautan megah, dan matahari terbenam yang romantis menjadi sebagian dari suguhan yang memanjakan mata. 
 
Aksi Shah Rukh Khan (47) yang dalam film ini berperan tujuh tahun lebih muda dari usia sebenarnya tetap mempesona. Dia bisa membuat dirinya terlihat romantis, di satu sisi penuh kekonyolan, dan di saat yang lain berubah jadi aktor laga dalam "Chennai Express".

Ini adalah film keduanya beradu akting dengan Deepika Padukone, sebelumnya mereka bertemu dalam film "Om Shanti Om" pada 2007 silam. 
 
Cinta adalah bahasa universal, itu yang ingin disampaikan dalam "Chennai Express". Di tengah kebingungan Rahul berkomunikasi dengan ayah Meena dan Thangaballi, mereka tetap mengerti tentang cinta meski tidak ada yang menerjemahkannya.

Bisa jadi itu juga yang diharapkan dari film Bollywood ini. Meski didominasi dengan dialog berbahasa Hindi, "Chennai Express" ingin diterima oleh masyarakat di dunia, tidak hanya di India. 
 
"Chennai Express" memang ditayangkan di banyak negara, tidak hanya di India, tapi juga Peru, Maroko, Jerman, Swiss, Austria, Prancis, Israel, dan juga Indonesia.

Secara total, film itu ditayangkan di 3550 layar dari 2550 bioskop India. Sementara itu, di kancah internasional "Chennai Express" ditayangkan di 700 layar, termasuk 195 di Amerika Serikat, 175 di Inggris, 55 di Timur Tengah, dan 30 di Australia.

"Chennai Express" juga telah disulihsuara menjadi beberapa bahasa, seperti Prancis, Spanyol, Arab, Jerman, Ibrani, Belanda, Turki, dan Melayu. 
 
Film ini merupakan produksi dari rumah produksi Red Chillies Entertainment milik Shah Rukh Khan dan istrinya, Gauri Khan. Ghauri juga menjadi produser "Chennai Express" bersama Ronnie Screwvala dan Siddarth Roy Kapur.


Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013