Mantes-la-Jolie, Prancis (ANTARA News) - Perdana Menteri Prancis Dominique de Villepin, Senin, menyambut janji Israel untuk menangguhkan serangan udara di Lebanon selama 48 jam namun mengatakan hal itu tidak cukup. Prancis sering disebut-sebut oleh kalangan diplomat sebagai calon pemimpin pasukan stabilisasi internasional di Lebanon selatan dan berulang kali menyeru segera dilakukannya gencatan senjata. "Bagi Prancis itu langkah awal namun belum cukup mengingat situasi sekarang," katanya kepada wartawan di Mantes-la-Jolie, daerah pinggiran barat di Paris, pada konferensi pers bulanan. "Kami semua harus menggandakan upaya kami agar permusuhan segera dihentikan seperti yang diminta oleh presiden," tambah de Villepin. Menteri Luar Negeri Prancis Philippe Douste-Blazy dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan pejabat Lebanon hari Senin, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006