Ambon (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono dianugerahi gelar kehormatan adat "Ama Pamahanu Pata Maluku Purisi" oleh Majelis Latupati dan Pemerintah Provinsi Maluku.

Penganugerahan gelar Bapak Pembangunan Masyarakat Maluku Sejahtera, itu, dilakukan Ketua Majelis Latupati Maluku Bonifaxius Silooy dan Sekretaris John Pattisahusiwa dengan disaksikan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, serta ratusan peserta Konferensi Internasional I Rempah, di Ambon, Senin malam.

Gelar adat tersebut, menurut Ketua Majelis Latupati Bonifaxius diberikan kepada Menko Kesra Agung Laksono yang andilnya besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Maluku.

Peran Menko Kesra bagi peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Maluku terutama pada pascakonflik sosial 1999, pengalokasian anggaran pembangunan kembali berbagai infrastruktur pemerintah dan sosial yang hancur, serta anggaran penanganan bencana banjir dan tanah longsor.

"Jadi sangat wajar gelar adat ini diberikan kepada Menko Kesra Agung Laksono atas peran dan jasanya terhadap pemingkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus pemulihan dan pembangunan kembali Maluku yang hancur akibat konflik masa lalu," katanya.

Sedangkan Gubernur Karel Haralahu saat menyerahkan surat keputusan penganugerahan gelar tersebut menyatakannya sebagai wujud rasa terima kasih pemerintah dan rakyat Maluku Maluku atas dedikasi dan pengabdian Menko Kesra Agung Laksono terhadap pembangunan pemerintahan, ekonomi serta sosial kemasyarakat.

"Gelar ini sangat tepat diberikan kepada Menko Kesra karena banyak berjasa untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Maluku. Apalagi penyerahan gelar tersebut juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-68 Provinsi Maluku yang jatuh pada 20 Agustus," kata Gubernur.

Sedangkan Menko Kesra Agung Laksono mengapresiasi gelar kehormatan yang baru diterimanya sekaligus menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah, para Raja (Latupati) serta seluruh masyarakat di Maluku atas penghargaan tersebut.

Menko Kesra menegaskan, sudah menjadi tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya untuk senantiasa memperhatikan pembangunan di daerah, termasuk di Maluku yang memiliki andil besar dalam perjuangan untuk memerdekakan bangsa dan negara.

"Ambon dan Maluku di mata saya sangat istimewa, karena pernah dilanda konflik bernuansa SARA, di mana bagi sebagian kalangan dalam dan luar negeri, sulit untuk diselesaikan. Tetapi dengan tekad dan semangat masyarakat untuk bersatu, akhirnya konflik yang menyisakan suka dan duka tersebut dapat diselesaikan dengan damai.

Khusus Ambon, kata Menko Kesra, merupakan lambang persatuan, kerukunan serta persaudaraan sejati di Tanah Air. Dari Ambon persaudaraan yang hakiki tanpa memandang perbedaan serta dibingkai budaya leluhur "pela-gandong", lahir dan menjadi panutan bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia.

"Ambon saat ini sangat jauh berbeda dari beberapa tahun sebelumnya. Seluruh masyarakat hidup damai dalam semangat persaudaraan. Ini yang sangat membanggakan pemerintah pusat," ujarnya.

Agung Laksono menyatakan saat ini dirinya berkewajiban mengupayakan berbagai program untuk peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut.

(KR-JA/A013)

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013