Bedanya, Halalbihalal itu ada hubungannya dengan agama"
Surabaya (ANTARA News) - Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Joaquin Monserrate menilai tradisi Halalbihalal di Indonesia mirip dengan tradisi Thanksgiving yang ada di AS.

"Bedanya, Halalbihalal itu ada hubungannya dengan agama, karena dilaksanakan setelah merayakan Idul Fitri dan berpuasa Ramadhan," ucap pria yang akrab disapa Wakin itu.

Diplomat yang pernah menjadi Wakil Konjen AS di Surabaya pada 2000-2002 itu mengatakan Thanksgiving tidak ada hubungannya dengan agama apa pun, tapi dijalankan siapa pun secara lintas agama.

"Thanksgiving itu bermula dari konflik antarpemeluk Kristen, lalu kelompok yang kalah mengungsi ke AS, ya mirip Syiah di Sampang," tuturnya saat berhalalbihalal dengan puluhan tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Jawa Timur di rumah dinasnya di Surabaya, hari ini.

Penyuka Lontong Kupang, Bebek Goreng, dan martabak itu menjelaskan, pengungsi yang awalnya didominasi warga Inggris sering mengundang teman, tetangga, dan kerabat untuk berkumpul.

"Mirip Halalbihalal, mereka yang setahun tidak bertemu dan merasa bersalah, maka mereka saling bermaafan, apalagi kerabatnya yang jauh dari negara asal," tukasnya.

Thanksgiving dilaksanakan setiap hari Kamis terakhir setiap bulan November. "Saat merayakan Thanksgiving itu juga ada tradisi mirip Halalbihalal, di antaranya mudik, karena pada hari itu bandara dan halte atau terminal terlihat ramai," paparnya.

Thanksgiving juga ditandai dengan "pesta" makan dengan menu khas AS yakni burung kalkun, labuh, jagung, dan sebagainya. "Semuanya dimakan bersama-sama," kata dia.

Mengenai Ramadhan, diplomat yang fasih berbahasa Indonesia itu tidak melupakannya. "Itu bulan yang serius, saya sempat berbuka puasa bersama komunitas NU Surabaya pada 1 Agustus," akunya.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013