... kita akan membeli senjata-senjata dari Amerika Serikat... "
Taipei (ANTARA News) - Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou, Jumat, mengatakan, negara pulau itu akan tetap memperoleh senjata dari Amerika Serikat, sekaligus membantah laporan Amerika Serikat dan China, mungkin membahas penghentian penjualan seperti itu.

Ma berbicara setelah media setempat dan China, Kamis lalu, mengutip pejabat pertahanan China, yang mengatakan Washington bereaksi positif ketika Menteri Pertahanan China, Chang Wanquan, mengusulkan pembentukan kelompok kerja bersama membicarakan penjualan senjata kepada Taipei.

Chang membuat usul itu dalam kunjungan ke Amerika Serikat yang dimulai pekan lalu,kata Guan Youfei, yang ikut dalam rombongannya dalam lawatan itu.

Guan dalam laporannya juga mengatakan bawa dalam pertemuannya dengan sejawatnya dari AS Chuck Hagel, Chang mengusulkan akan mengatur penggelaran militer China dengan penghentian pejualan senjata-senjata AS kepada Taiwan.

Pernyataan-pernyataan Guan itu menimbulkan kecemasan di Taiwan, di mana AS adalah pemasok senjata terbesar ke pulau itu.

"Untuk memperoleh senjata-senjata yang diperlukan yang kita tidak dapat produksi sendiri, kita akan membeli senjata-senjata dari Amerika Serikat," kata Ma, dalam kunjungan ke pulau lepas pantai Kinmen, untuk memperingati ulang tahun ke-55 serangan tentara China yang menewaskan 618 tentara dan warga sipil.

"Amerika Serikat membuat Enam Jaminan mendukung negara kita pada 1982, termasuk tidak menetapkan tanggal menghentikan penjualan senjata-senjata kepada Taiwan dan tidak melakukan konsultasi-konsultasi sebelumnya dengan China mengenai penjualan-penjualan senjata," katanya, mengacu pada janji yang dibuat bekas pemerintah Ronald Reagan.

Washington mengubah pengakuan diplomatiknya dari Taipei ke Beijing pada 1979, tetapi pada saat yang sama Kongres menyetujui Undang-undang Hubungan dengan Taiwan, yang menetapkan Washington memberikan pulau itu dengan peralatan militer untuk mempertahankan diri.

Pada 2001, Presiden Amerika Serikat (waktu itu), George W Bush, menyetujui penjualan delapan kapal selam konvensional sebagai bagian dari paket senjata paling komprehensif bagi pulau itu sejak tahun 1992.

Pemerintah Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyetujui penjualan peralatan militer yang diremajakan senilai 12 miliar dolar Amerika Serikat, tetapi menangguhkan permintaan Taiwan untuk membeli jet-jet tempur F-16, satu tindakan yang berulang kali China peringatan.

Ketegangan antara Tawan dan China mereda sejak Ma yang bersahabat dengan Beijing berkuasa tahun 2008. Ma terpilih kembali Januari 2012.

Tetapi Ma menegaskan, Taiwan perlu memelihara pertahanan diri yang cukup karena China masih menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu disatukan kembali, jika perlu dengan kekuatan militer.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013