PBB, New York (ANTARA News) - Program pemberian makan di sekolah di Amerika Latin memiliki dampak positif pada kesejahteraan anak dan akan mendorong pembangunan lokal ketika makanan bersumber dari para petani keluarga, kata beberapa pejabat PBB pada Jumat.

Satu studi PBB, A Panorama of School Feeding and the Possibilities for Direct Purchases from Family Farming --Case Studies in Eight Countries, menunjukkan program itu mendorong kehadiran sekolah dan meningkatkan proses belajar-mengajar.

Studi tersebut melibatkan Bolivia, Kolombia, El Salvador, Guatemala, Honduras, Nikaragua, Paraguay dan Peru, dengan dukungan dari Program Kerja Sama Internasional Brazil-FAO (Food and Agriculture Organization)--yang bertujuan membantu semua negara mencapai bermacam Sasaran Pembangunan Milenium (MDGs).

Kedelapan negara tersebut, yang ikut dalam studi itu, memperlihatkan rasa tertarik pada makanan yang bersumber dari petani keluarga guna memajukan pembangunan lokal, kata para pejabat tersebut.

"Ini adalah pendekatan tiga-kali-menang: itu menjamin kualitas makanan buat siswa sekolah umum, mendorong konsumsi makanan segar dan sehat, dan membuka pasar baru serta kemungkinan penghasilan lebih besar buat petani keluarga sementara mendorong pemerintah lokal," kata Direktur Jenderal FAO Jose Graziano da Silva sebagaimana dikutip Xinhua.

Bermacam program yang diteliti oleh studi tersebut meliputi 18 juta siswa dari berbagai usia dan tingkat pendidikan, dengan anggaran gabungan rata-rata 940 juta dolar AS, yang merupakan penanaman modal 25 dolar per siswa setiap tahun.

Mereka mendapati komitmen pemerintah bagi program makanan sekolah telah tumbuh, tapi menyatakan kerangka kerja peraturan dan hukum yang layak diperlukan untuk mempermudah produsen kecil lokal memasok makanan buat jaringan pemerintah.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013