Jika perundingan ini berhasil, maka akan ada petir untuk perdamaian ... satu unsur stabilisasi yang besar."
Ramallah, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Satu keberhasilan perundingan Israel-Palestina akan menjadi seperti "petir" bagi perdamaian di Timur Tengah yang sarat-krisis, kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius pada Sabtu.

"Bahkan jika kita berbicara tentang negara-negara tetangga lainnya - konflik dramatis di Suriah, Lebanon, Mesir - kenyataannya tetap bahwa masalah Israel-Palestina adalah salah satu masalah, mungkin pusat persoalan, di kawasan itu," katanya di kota Tepi Barat Ramallah, setelah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas, lapor AFP.

"Dalam lingkungan regional yang sangat bermasalah, yang lebih penting adalah kita maju menuju perdamaian di sini," kata Fabius.

"Jika perundingan ini berhasil, maka akan ada petir untuk perdamaian ... satu unsur stabilisasi yang besar."

"Dukungan kami lebih diperlukan dari sebelumnya," tambahnya. "Ini adalah saat ketika kita harus membuat terobosan untuk perdamaian."

Para perunding Israel dan Palestina secara resmi memulai kembali perundingan perdamaian langsung pada awal bulan ini setelah absen hampir tiga tahun, berkat diplomasi intens yang dilakukan oleh Menlu AS John Kerry.

Mereka diperkirakan berlangsung sekitar sembilan bulan.

Fabius tiba Sabtu pagi pada kunjungan ke Israel dan wilayah Palestina dengan tujuan untuk mendorong kedua pihak.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Fabius, Abbas mengatakan bahwa timnya telah memasuki pembicaraan, tentang hal-hal yang tidak ada rinciannya telah terungkap, dengan itikad baik.

"Saya ingin mengatakan bahwa Palestina sedang bernegosiasi dengan niat baik," katanya. "Kami ingin berunding dalam semangat yang positif."

"Kami berharap bahwa itu adalah sama di sisi Israel, kita ingin menciptakan iklim yang tepat untuk menghentikan permukiman, yang ilegal bagi kami dan bagi dunia."

Pembicaraan telah dibayangi oleh rencana Israel untuk membangun lebih dari 2.000 rumah baru untuk pemukim Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki.

Fabius akan bertemu di Yerusalem pada Minggu dengan Presiden Shimon Peres, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Kehakiman Tzipi Livni, memimpin para perunding Israel dalam pembicaraan.

Orang-orang Palestina mengatakan Jumat bahwa mereka memiliki "keraguan serius" tentang komitmen Israel terhadap perundingan perdamaian, tetapi mereka tetap berkomitmen untuk mengambil bagian dalam perundingan.

"Kami tidak memiliki harapan yang tinggi dari perundingan sejauh ini, karena kita tahu sebelumnya sikap resmi pemerintah Israel," kata Menteri Riyad al-Malki pada kunjungan ke Quito, Ekuador.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013