Tangki timbun yang meledak itu, milik pembangkit swasta. Rencananya, dalam waktu dekat mesin pembangkit tersebut akan mulai beroperasi,"
Pontianak (ANTARA News) - PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat menjamin suplai listrik tidak terganggu seiring terbakarnya tangki timbun bahan bakar minyak jenis marine fuel oil (MFO) milik swasta yang ada di kawasan pembangkit Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

"Tangki timbun yang meledak itu, milik pembangkit swasta. Rencananya, dalam waktu dekat mesin pembangkit tersebut akan mulai beroperasi," kata Deputi Manajer Bidang Komunikasi dan Hukum PLN Wilayah Kalbar, M Doing di Pontianak, Senin.

Mesin pembangkit tersebut dibangun PT Arti Duta Aneka Usaha (Adau). Rencananya, PLN akan membeli daya listrik sebesar 15 MW dari total yang disediakan sebesar 20 MW dari PT Adau tersebut.

Terdapat tiga tangki timbun untuk mesin pembangkit berbahan bakar marine fuel oil tersebut. Masing-masing tangki berkapasitas 150 kilo liter.

Menurut M Doing, saat kejadian isi di tangki hampir separuhnya, yakni 78 kilo liter. Mengenai penyebab kejadian tersebut, ia mengaku belum mengetahuinya.

"Masih perlu diinvestigasi lebih lanjut apa penyebabnya," ungkap dia.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.15 WIB itu sempat membuat heboh warga sekitar. M Doing memperkirakan lama kebakaran sekitar 20 menit. Sejumlah mobil pemadam kebakaran membantu memadamkan api.

Pihak PLN pun sempat mematikan suplai listrik ke pelanggan saat peristiwa tersebut. "Karena ada jaringan, jadi untuk pengamanan, dipadamkan sementara," kata dia mengakui.

Pembangkit Sungai Raya berada di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Mesin pembangkitnya ikut menyuplai Sistem Khatulistiwa yang melayani Kota Pontianak dan sekitarnya, hingga ke Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas.

Sistem Khatulistiwa merupakan mayoritas konsumen PLN yang dilayani di Kalbar.

(T011/N005)

Pewarta: Teguh I Wibowo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013