Ankara (ANTARA News) - Mata uang Turki, lira, jatuh ke tingkat rekor terendah pada Selasa pagi, karena sinyal pengetatan kebijakan moneter AS telah memukul keras mata uang negara-negara berkembang.

Lira jatuh menjadi 2,0095 terhadap dolar pada awal perdagangan, kemudian menguat menjadi 2,0028 dari 1,9920 pada penutupan Senin, ketika bank sentral menjual 350 juta dolar dalam mempertahankan lira.

Pasar saham utama Turki turun 1,66 persen dalam perdagangan pagi.

Jatuhnya lira di bawah tekanan dari kebijakan moneter AS serta pelemahan dalam ekonomi Turki telah mencapai tahap baru pada Jumat, ketika mata uang itu melewati dua terhadap dolar, menciptakan rekor terendah sebelumnya 2,0010 terhadap mata uang AS.

Turki terjebak dalam gejolak mata uang yang juga menyebar di negara-negara berkembang di Asia, Amerika Latin, Rusia dan Afrika Selatan ketika para investor menarik sejumlah dana karena akan segera terjadi perubahan dalam iklim moneter AS serta suku bunga global.

Tekanan terhadap perekonomian telah menumpuk dalam beberapa bulan terakhir dan berlanjut pada minggu lalu meski bank sentral memutuskan untuk menaikkan suku bunga overnight sebesar 0,50 persentase poin menjadi 7,75 persen, setelah mengangkatnya 0,75 poin pada akhir Juli, demikian AFP.
(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013