Saya selalu mengatakan hati-hati dengan `sudden reversal` atau The Fed akan menarik kembali dengan `quantitative easing`-nya (kebijakan uang mudah),"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengingatkan untuk berhati-hati menerima modal investasi terutama "sudden reversal" atau keluarnya modal secara mendadak.

"Saya selalu mengatakan hati-hati dengan `sudden reversal` atau The Fed akan menarik kembali dengan `quantitative easing`-nya (kebijakan uang mudah)," katanya usai diskusi yang bertajuk "Law and Business Forum 2013" di Jakarta, Selasa.

Penyataan tersebut menyusul kebijakan The Fed (Bank Sentral yang akan memperketat kebijakan uang mudah dengan "tapering" atau mengurangi jumlah dana stimulus yang dianggarkan sebesar 85 miliar dolar AS per bulan.

Sementara itu, kondisi global tengah mengalami krisis dan jika The Fed mengurangi stimulusnya, hal ini dinilai akan meresahkan negara-negara berkembang, seperti India termasuk Indonesia.

"Saya melihatnya justru hikmahnya. Kita kan selama ini terlena, sekarang diperlakukan seperti ini baru pada `bangun`, jadi ini bagus," katanya.

Karena itu, dia mengingatkan agar para investor berhati-hati dalam membuat kontrak dengan sumber dana yang jelas.

"Buat kontrak itu yang `prudent` (hati-hati), investasi itu yang jelas dari mana sumber uangnya. Kalau sumbernya dari uang yang dicetak oleh The Fed tidak karuan, jangan kemudian `menanam` yang enggak-enggak karena itu bisa ditarik setiap saat," katanya.

Namun, Mahendra mengatakan pemerintah tidak bisa merespons secara langsung kebijakan The Fed.

"The Fed mau melakukan `tapering` tidak ada urusannya dengan kita negara berkembang. Tapi kita sudah bilang sama The Fed kalau ada indikasi seperti itu, segera komunikasi," katanya.

Dia juga mengatakan kebijakan The Fed tersebut tidak mengganggu beban utang dan fiskal.

"Tidak terancam karena kita menjaga dari sisi fundamentalnya, yakni neraca transaksi berjalan dan kondisi keberlanjutan fiskal kita," katanya.

Namun, dia juga menegaskan hanya akan menjaga dari sisi fundamental ekonomi untuk menarik kembali investor yang justru membutuhkan kebijakan jangka pendek untuk mengembalikan kepercayaan.

"Ya tidak `gimana-gimana`, kita pokoknya fokus ke perbaikan fundamental ekonomi mau ada spekulasi atau apa. Pemerintah ya pemerintah, The Fed ya The Fed," katanya.
(J010)

Pewarta: Juwita Trisna rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013