Indonesia dapat memberikan pengalamannya ketika 1998 (reformasi). Target utama kami adalah bergerak bersama dan Indonesia dapat mendukung kami,"
Jakarta (ANTARA News) - Duta besar Mesir untuk Indonesia Baha Dessouki mengatakan Indonesia dapat memberikan pengalamannya ketika reformasi 1998 kepada Mesir dan secara bersama saling mendukung kemajuan kedua negara.

"Indonesia dapat memberikan pengalamannya ketika 1998 (reformasi). Target utama kami adalah bergerak bersama dan Indonesia dapat mendukung kami," kata Baha Dessouki saat berkunjung ke Kantor Berita Antara di Jakarta, Rabu.

Dia meyakini dengan kerjasama tersebut Mesir dapat menyelesaikan masalahnya terkait dengan proses pemulihan setelah terjadinya kerusuhan. Selain itu Dessouki yakin negaranya mampu bangkit dan menyelesaikan persoalan dalam negerinya.

Dia mengatakan saat ini Mesir dalam proses pemulihan keamanan yang menjadi target utamanya untuk tetap menjamin kehidupan demokrasi tetap berjalan. Menurut dia, Mesir membutuhkan demokrasi yang sebenarnya dengan tanpa mengubah identitas negaranya yang sudah disepakati.

"Target utama negara kami adalah pemulihan keamanan lalu ekonomi. Dan kami membutuhkan demokrasi yang sebenarnya serta tidak akan merubah identitas kami," ujarnya.

Dalam kesempatan itu peneliti dari Universitas Kairo Mohammad Selim menjelaskan di Mesir saat ini terdapat kalangan muda yang menginginkan masa depan baru yang lebih maju. Menurut dia, kalangan muda tersebut memiliki jaringan yang luas untuk menyuarakan aspirasinya seperti melalui unjuk rasa.

"Kami memiliki banyak sumber daya alam dan manusia namun kami butuh kebijakan. Kami butuh perubahan bukan revolusi," tegasnya.

Direktur Pemberitaan LKBN Antara Akhmad Kusaeni dalam pertemuan itu menceritakan wartawan Antara yang ditangkap militer ketika bertugas di Mesir. Untuk itu dia meminta pemerintah Mesir melindungi warga negara asing khususnya wartawan yang sedang bertugas di negara tersebut.

"Wartawan Antara di Mesir, Munawar S Makyanie, tidak hanya menjadi mata dan telinga bagi kami tetapi untuk Indonesia memberitakan kejadian di Mesir," tegasnya.

Dalam pertemuan itu juga dihadiri Direktur Utama LKBN Antara Saiful Hadi dan anggota DPR Komisi I dari PPP Husnan Bey Fananie.
(I028)

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013