...pengadaan itu merupakan bentuk optimalisasi pelaksanaan Ditjen Bea dan Cukai di bidang pengawasan
Batam (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) Kementerian Keuangan menambah 31 kapal patroli untuk memperketat pengawasan di seluruh perairan Indonesia.

"Dalam dua tahun ini, ada penambahan 31 armada kapal patroli," kata Dirjen Bea dan Cukai Agung Kuswandoro usai membuka Patroli Koordinasi Bea Cukai Indonesia-Malaysia di Batam, Senin.

Bea dan cukai menambah dua kapal ukuran 60 meter, empat kapal ukuran 38 meter, 10 kapal ukuran 28 meter, serta 15 kapal cepat.

Menurut dia, pengadaan itu merupakan bentuk optimalisasi pelaksanaan Ditjen Bea dan Cukai di bidang pengawasan seperti yang dicanangkan dalam skema "Custom 2020".

Saat ini, kapal itu sedang dalam tahap pengadaan yang dilakukan secara terbuka untuk umum melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE).

Sementara itu, untuk meningkatkan pengawasan di perairan perbatasan, Ditjen Bea dan Cukai Indonesia bersama Jabatan Kastam Diraja Malaysia melaksanakan Patroli Koordinasi Custom Indonesia Malaysia (Patkor Kastima) ke-19 di Batam.

Patkor Kastima dilaksanakan dua kali, di Batam pada 2--15 September dan 22 Oktober--4 November di Johor.

"Patkor Kastima bertujuan meningkatkan penegakan hukum, UU Kepabeanan dua negara, menjalin saling pengertian, dan kerja sama antara DJBC dan JKDM dalam pelaksanaan patroli laut, baik terkoordinasi maupun patroli laut rutin," kata Agung.

Selain itu, patroli koordinasi juga menjadi upaya preventif maupun represif untuk menghambat, menangkal dan memberantas perdagangan ilegal dan penyelundupan narkotika dan psikotropika yang merugikan kedua negara.

Ketua Pengarah Jabatan Kustom Diraja Malaysia Datok Sri Khazali bin Haji Ahmad mengatakan kerjasama dua negara itu untuk saling bertukar maklumat dan pendapat untuk mengurangi penyelundupan di Malaysia dan Indonesia.

Menurut dia, perbatasan Indonesia dan Malaysia memiliki perairan yang panjang dan banyak "jalan tikus", sehingga perlu kerjasama pengamanan dua negara, terutama untuk menangani narkoba.

"Dadah (narkotika) sukar ditangani," kata dia.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013