Defisit neraca perdagangan Indonesia yang mengalami peningkatan sebesar 2,4 persen pada Juli dibanding bulan sebelumnya meyebabkan IHSG BEI dan rupiah kembali terkoreksi...
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali ditutup melemah, Senin sore, menyusul data neraca perdagangan Indonesia yang dinilai negatif oleh investor.

IHSG BEI ditutup turun 93,86 poin atau 2,24 persen ke posisi 4.101,23. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 22,25 poin (3,17 persen) ke level 678,82.

"Defisit neraca perdagangan Indonesia yang mengalami peningkatan sebesar 2,4 persen pada Juli dibanding bulan sebelumnya meyebabkan IHSG BEI dan rupiah kembali terkoreksi," kata analis HD Capital, Yuganur Wijanarko, di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan sentimen positif dari data inflasi yang di bawah ekspektasi kalangan analis tertutup oleh negatifnya data neraca perdagangan dalam negeri.

Dengan demikian, ia mengatakan, secara teknikal IHSG BEI memiliki potensi koreksi pada hari berikutnya.

Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan di tengah menguatnya sebagian besar bursa regional, IHSG BEI ditutup anjlok cukup dalam sebesar 2,24 persen seiring minimnya sentimen positif di dalam negeri.

"Faktor penekan indeks BEI terbesar adalah nilai tukar rupiah yang masih terus melemah. Indeks BEI diperkirakan masih akan tertekan pada besok (Selasa, 3/9) bergerak pada kisaran 4.000--4.130 poin," kata dia.

Sementara itu, transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 169.654 kali dengan volume mencapai 3,594 miliar lembar saham senilai Rp4,535 triliun. Saham yang bergerak menguat sebanyak 78, sementara yang melemah 200 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 88 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 443,97 poin (2,04 persen) ke level 21.175,34, indeks Nikkei-225 naik 184,06 poin (1,37 persen) ke level 13.572,92, dan Straits Times menguat 26,78 poin (0,88 persen) ke posisi 3.055,72.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013