Saint Petersburg, Rusia (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut positif rilis yang dikeluarkan World Economic Forum 2013 mengenai naiknya peringkat daya saing Indonesia.

"Ya presiden menyambut baik rilis terbaru dari World Economic Forum yang menunjukkan peningkatan signifikan daya saing Indonesia yang tahun lalu di peringkat 50 dan sekarang meningkat tajam di peringkat 38 dari 100 negara lebih," kata Staf Khusus Presiden bidang ekonomi Firmanzah kepada wartawan di Warsawa, Polandia, Kamis pagi, sesaat sebelum mendampingi Presiden bertolak menuju Rusia.

Ia mengatakan peningkatan daya saing Indonesia yang diukur dari sejumlah variabel menunjukkan ada pandangan positif atas upaya Indonesia memperbaiki fondasi ekonomi, mempercepat pembangunan infrastruktur dan juga peningkatan produktivitas.

"Peningkatan ini memang merupakan capaian dari apa yang kita lakukan saat ini baik dari percepatan pembangunan infrastruktur, kemudian peningkatan produktivitas, dan juga aspek lainnya, kemampuan kita menjaga fundamental ekonomi dan defisit fiskal kita jaga dalam kondisi yang aman, investasi meningkat di Indonesia dan ini merupakan hal yang menggembirakan pada kita semua," paparnya.

Firmanzah mengatakan, Indonesia harus memanfaatkan dan memelihara momentum ini di tengah menurunnya peringkat daya saing negara lain.

"Saya rasa peningkatan daya saing ini menunjukkan bahwa adanya perbaikan yang sangat signifikan dari kemampuan produksi nasional kita, daya saing baik menghasilkan output maupun investasi di sektor riil dan infrastruktur, ini kita butuhkan karena Indonesia saat ini sedang mempercepat pembangunan sarana dan prasarana, membangun industrialisasi dan hilirisasi yang sedang kita lakukan dan World Economic Forum melihat upaya serius yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing kita," paparnya.

Ia menambahkan upaya yang harus dilakukan baik pemerintah dan kalangan usaha untuk memelihara sentimen positif ini antara lain bersama-sama menjaga dan meningkatkan perbaikan dan upaya pembangunan infrastruktur kemudian melakukan industrilialisasi, penguasaan Iptek dan pengembangan teknologi lainnya.

"Karena saat ini kita sudah ada di emerging country (negara yang sedang tumbuh) dan kedepannya kita dorong untuk melakukan industriliasasi dan pengolahan untuk nilai tambah yang lebih tinggi lagi," tegasnya.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013